1
1

Zurich Syariah Bidik Kontribusi Asuransi Parametrik Rp3 Miliar hingga Akhir 2024

Presiden Direktur Zurich Syariah Hilman Simanjuntak. | Foto: Media Asuransi/Muh Fajrul Falah

Media Asuransi, JAKARTA – Presiden Direktur PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah) Hilman Simanjuntak mengungkapkan pencapaian kontribusi asuransi parametrik yang diproyeksikan meningkat secara signifikan hingga akhir tahun ini.

Hilman mengatakan, berdasarkan laporan sampai September, Zurich Syariah mencatatkan kontribusi asuransi parametrik yang hampir menyamai pencapaian setahun penuh pada tahun sebelumnya.

“Tahun ini, sampai dengan September, (kontribusi) sudah mendekati full year tahun lalu, dan ekspektasinya sampai dengan akhir tahun, kita perkirakan kontribusi asuransi parametrik di Zurich Syariah sekitar Rp3 miliar,” ujar Hilman, dalam diskusi terbatas di Jakarta, Selasa, 12 November 2024.

|Baca juga: UNDP Soroti 3 Tantangan Kritis Digital Indonesia

|Baca juga: Aviva: Aturan RBC Dorong Perusahaan Asuransi Alihkan Investasi ke Obligasi Pemerintah

Meski demikian, Hilman menyadari, porsi kontribusi asuransi parametrik terhadap keseluruhan kontribusi perusahaan masih terbilang kecil. “Ekspektasi kita sampai dengan akhir tahun ini, kontribusi kita secara keseluruhan Rp540 miliar,” ucapnya.

Perbandingan kontribusi asuransi parametrik yang mencapai Rp3 miliar dari total kontribusi perusahaan yang diproyeksikan sebesar Rp540 miliar menunjukkan persentase yang relatif kecil. Namun, Hilman optimistis akan potensi besar asuransi parametrik ke depannya.

Sebagai informasi, Zurich Syariah telah meluncurkan produk asuransi parametrik indeks cuaca syariah pada 2022. Asuransi tersebut dapat memberi manfaat pertanggungan dengan parameter cuaca yang telah ditentukan terhadap para petani kopi di Aceh.

Dalam perjalanannya, produk asuransi parametrik tersebut semakin melebar ke beberapa wilayah dan berbagai sektor pertanian lainnya. Hilman mengungkapkan kini produk asuransi parametrik tersebut sudah merambah ke para petani kopi di wilayah Lampung, juga para petani kakao di wilayah Kolaka, Sulawesi Tenggara.

|Baca juga: Jasa Raharja Cover Seluruh Korban Tabrakan  Beruntun di Tol Cipularang

|Baca juga: BNI (BBNI) Teken Fasilitas Pinjaman US$600 Juta dari Konsorsium Bank Asing

“Di tahun lalu (2023) itu kami juga kemudian melebarkan lagi karena ada kebutuhan produk parametrik untuk petani kakao. Di daerah Kolaka, Sulawesi Tenggara. Sehingga di akhir 2023 kemarin, petani kopi yang kita cover itu sudah bertambah ke sekitar 4.600. Dari 4.600 itu mungkin sekitar 30 persen petani kakao, selebihnya petani kopi,” pungkas Hilman.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post UNDP Soroti 3 Tantangan Kritis Digital Indonesia
Next Post Zurich Syariah Genjot Perlindungan untuk Petani Kopi dan Kakao Lewat Asuransi Parametrik

Member Login

or