Media Asuransi, JAKARTA – PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah) semakin gencar mendukung perlindungan kepada para petani kopi dan kakao Indonesia. Hal itu melalui asuransi parametrik yang bertujuan mengurangi dampak volatilitas cuaca yang menyebabkan petani gagal panen dan merugi.
Presiden Direktur Zurich Syariah Hilman Simanjuntak menyampaikan inovasi ini hadir untuk melindungi petani di daerah-daerah sentra penghasil kopi dan kakao yang selama ini rentan menghadapi risiko cuaca ekstrem dan fluktuasi harga.
“Indonesia adalah salah satu produsen kopi terbesar dunia, lima besar, dan ini yang bisa kita bantu supaya tidak volatile,” ujar Hilman, di Jakarta, Selasa, 12 November 2024.
|Baca juga: Diterpa Isu Gagal Bayar Klaim, Begini Tanggapan Bos Prudential!
|Baca juga: Kasus Prudential Viral di TikTok, Pengamat Ungkap Masalah Utama Penolakan Klaim Asuransi
Melalui pendekatan parametrik, proses perlindungan menjadi lebih sederhana dan langsung menyasar kebutuhan petani yang berada di bawah ancaman kondisi cuaca yang tak menentu.
Hilman menjelaskan, program ini dimulai pada 2022 di Aceh, khususnya Benar Meriah, dengan 1.500 petani kopi sebagai penerima manfaat. Kemudian, pada 2023, cakupan meluas ke wilayah Tanggamus, Lampung, dan merambah petani kakao di Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Pada akhir 2023, Zurich Syariah mencatat peningkatan jumlah petani yang terlindungi menjadi sekitar 4.600 orang, dengan sekitar 30 persen di antaranya adalah petani kakao, sementara sisanya merupakan petani kopi. Zurich Syariah menargetkan untuk memperluas cakupan ini hingga mencapai 9.000 petani pada akhir 2024.
Dari sisi pendapatan kontribusi, Zurich Syariah mencatat peningkatan yang signifikan. Pada 2022, kontribusi perusahaan tercatat sekitar Rp450 juta, kemudian melonjak mendekati Rp2 miliar pada 2023. Hingga November 2024, Zurich Syariah hampir menyamai capaian kontribusi tahun sebelumnya, dengan target pertumbuhan lebih dari 30 persen hingga akhir tahun.
|Baca juga: Aviva: Aturan RBC Dorong Perusahaan Asuransi Alihkan Investasi ke Obligasi Pemerintah
|Baca juga: Jasa Raharja Cover Seluruh Korban Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang
Zurich Syariah tak hanya berfokus pada jumlah petani, tetapi juga terus mengembangkan parameter di setiap daerah agar lebih sesuai dengan kondisi lokal. “Parameter di masing-masing daerah bisa berbeda-beda, bahkan dalam satu wilayah,” ujar Hilman.
Namun demikian, Hilman menegaskan, pihaknya saat ini belum ada rencana untuk membuka cakupan wilayah baru. Ke depan Zurich Syariah ingin fokus pada tiga wilayah yang saat ini sudah digarap tersebut.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News