Media Asuransi, GLOBAL – Sebanyak 65 persen pemilik Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Hong Kong khawatir kehilangan pendapatan akibat gangguan bisnis, namun hanya 24 persen yang memiliki asuransi untuk melindungi risiko tersebut. Hal ini terungkap dalam laporan terbaru QBE Insurance.
Melansir Insurance Asia, Jumat, 21 Maret 2025, survei QBE Hong Kong SME yang melibatkan 600 eksekutif bisnis mengungkapkan kenaikan harga sewa properti tetap menjadi kekhawatiran utama selama dua tahun berturut-turut. Tahun ini, 67 persen responden mengaku terbebani oleh lonjakan harga sewa, naik dari 64 persen pada 2024.
|Baca juga: Taspen Siap Cairkan THR untuk Pensiunan, Simak Lengkapnya!
|Baca juga: BRI (BBRI) Hadirkan Fitur Baru Pemesanan Tiket Kapal Lewat BRImo, Mudahkan Pemudik Jelang Lebaran 2025
Selain itu, 65 persen pelaku usaha khawatir kehilangan karyawan dan 64 persen takut mengalami kerusakan peralatan. Namun, hanya 19 persen yang memiliki asuransi untuk risiko tenaga kerja dan 25 persen untuk perlindungan peralatan.
Kesadaran akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja juga meningkat. Sebanyak 92 persen perusahaan kini lebih aktif mengkomunikasikan manfaat asuransi kepada karyawan, naik dari 90 persen tahun lalu. Sementara itu, kepatuhan terhadap asuransi kompensasi karyawan naik dari 76 persen pada 2024 menjadi 83 persen.
|Baca juga: Badan Pemulihan Aset Setor Rp5,56 Triliun ke Kas Negara dari Penjualan Aset Jiwasraya
|Baca juga: PLN Gelar Mudik Gratis 2025, Begini Mekanisme dan Ketentuan Pendaftarannya!
Tantangan utama lainnya adalah perekrutan dan retensi karyawan, dengan 50 persen responden menyebutnya sebagai isu utama, naik dari 39 persen tahun lalu. Untuk mempertahankan tenaga kerja, 43 persen UKM memilih menaikkan gaji dan bonus, sementara 39 persen menawarkan fleksibilitas kerja.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

