Media Asuransi, GLOBAL – Laporan AM Best menyebutkan selama dekade terakhir tingkat keparahan kerugian di berbagai lini asuransi kecelakaan di Amerika Serikat (AS) telah melampaui inflasi ekonomi. Tren ini menunjukkan ada faktor tambahan yang berperan yang memengaruhi biaya klaim baik untuk ganti rugi maupun biaya.
Mengutip laporan terbaru AM Best dari Reinsurance News, Selasa, 14 Mei 2024, beberapa lini asuransi tertentu telah terkena dampak yang signifikan dari inflasi sosial. Area yang paling terpengaruh termasuk asuransi kendaraan bermotor komersial, tanggung gugat profesional, tanggung gugat produk, dan asuransi tanggung gugat direksi dan pejabat.
Tingkat keparahan kerugian di lini-lini ini telah melampaui tingkat inflasi ekonomi hingga dua kali lipat atau lebih dalam banyak kasus, dengan inflasi sosial yang kemungkinan besar memainkan peran penting.
Sebagai contoh, pada lini tanggung gugat produk, peningkatan rata-rata tingkat keparahan kerugian selama dekade terakhir hingga 2023 adalah 20,4 persen, sementara rata-rata inflasi ekonomi tahunan mencapai 2,7 persen.
|Baca juga: OJK Akhirnya Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen
Hal itu mengindikasikan bahwa faktor-faktor di luar inflasi ekonomi, seperti tren dan sikap masyarakat yang mendorong peningkatan litigasi dan putusan juri yang lebih besar, memengaruhi biaya klaim di area-area tersebut.
Pada lini tanggung gugat kejadian, yang mencakup tanggung gugat kelebihan dan cakupan payung, tingkat keparahan kerugian naik rata-rata 11,1 persen selama dekade terakhir. Meningkatnya partisipasi pengacara dalam lini komersial berkontribusi pada peningkatan biaya klaim yang terus meningkat, sehingga berdampak buruk pada rasio kerugian.
|Baca juga: Mundur dari IFG Life, Harjanto Tanuwidjaja Bergabung dengan CaringUp
Associate Analyst AM Best Justin Aimone mengatakan bagian sosial dari inflasi sosial mengacu pada pergeseran sikap budaya tentang siapa yang bertanggung jawab untuk menyerap risiko, perusahaan asuransi, atau penggugat.
“Dan dinamika ini terus berkembang, sehingga inflasi sosial sulit untuk diukur dan bahkan lebih sulit lagi bagi perusahaan asuransi untuk memprediksi dan memitigasinya,” pungkas Aimone.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News