Media Asuransi, JAKARTA – PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah) membuka kemungkinan untuk berkolaborasi dengan pemerintah dalam meningkatkan asuransi tani yang diproyeksikan tumbuh pesat di tahun depan. Kondisi itu seiring dengan program swasembada pangan dan pengembangan food estate di Indonesia.
Namun, Presiden Direktur Zurich Syariah Hilman Simanjuntak menyatakan, perusahaan akan terlebih dahulu menilai kecocokan kolaborasi tersebut dengan strategi dan apetensi risiko mereka.
|Baca juga: Diterpa Isu Gagal Bayar Klaim, Begini Tanggapan Bos Prudential!
|Baca juga: Kasus Prudential Viral di TikTok, Pengamat Ungkap Masalah Utama Penolakan Klaim Asuransi
Akan tetapi, Hilman menegaskan, perusahaan sangat mendukung program pemerintah yang bertujuan untuk menjangkau masyarakat luas, terutama di daerah terpencil dan menengah ke bawah. “Secara prinsip kami sangat mendukung program pemerintah, dan itu sangat positif,” kata Hilman, dalam diskusi terbatas di Jakarta, Selasa, 12 November 2024.
Meskipun demikian, Hilman menekankan pentingnya mitigasi risiko dalam setiap keputusan bisnis, terutama dalam hal asuransi pertanian yang sering terpapar risiko perubahan iklim ekstrem. “Perusahaan asuransi itu kan mitigasi risiko, kita juga harus menjalankan semuanya sesuai dengan kontrol-kontrol yang ada, dan bagaimana kita menilai risiko itu,” jelasnya.
Zurich Syariah berkomitmen untuk mendukung inisiatif yang memiliki potensi besar, namun tetap akan menilai kesesuaian program tersebut dengan misi dan fokus perusahaan. Hilman mengingatkan perusahaan akan menjalankan bisnis dengan prinsip kehati-hatian dan hanya berpartisipasi dalam program yang sesuai dengan apetensi risiko mereka.
|Baca juga: Aviva: Aturan RBC Dorong Perusahaan Asuransi Alihkan Investasi ke Obligasi Pemerintah
|Baca juga: Jasa Raharja Cover Seluruh Korban Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang
“Kalau memang kita rasa ini belum appetite kita, ya mohon maaf, kita hanya ikut ke program yang memang kita bisa masuk,” ucapnya.
Dengan fokus pada pertumbuhan yang berkelanjutan dan peningkatan inklusi finansial, Zurich Syariah berharap dapat berkontribusi lebih dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap asuransi, khususnya asuransi syariah, di tengah proyeksi perkembangan sektor pangan yang menjanjikan.
Sebagai informasi, Presiden RI Prabowo Subianto berencana untuk memperluas sektor pangan nasional. Contohnya pembangunan food estate yang berada di tiga wilayah Indonesia, yaitu Kalimantan Tengah, Sumatra Utara, dan Nusa Tenggara Timur.
Untuk mendukung target ketahanan pangan nasional ini, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) berkomitmen memperkuat skema Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) sebagai bagian dari perlindungan bagi para petani.
Kendati demikian, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan, meski telah memiliki AUTP, namun cakupan perlindungan tersebut masih terbatas. Sehingga OJK menilai pengembangan asuransi tani di Indonesia masih sangat besar ke depannya.
|Baca juga: BNI (BBNI) Teken Fasilitas Pinjaman US$600 Juta dari Konsorsium Bank Asing
|Baca juga: Ternyata Ini Alasan Utama Pemerintah Pede Ekonomi Indonesia Mampu Tembus 8%
Di sisi lain, Zurich Syariah memiliki produk asuransi parametrik yang mendukung perlindungan pada petani kopi dan kakao Indonesia dengan tujuan mengurangi dampak volatilitas cuaca yang menyebabkan petani gagal panen dan merugi. Sehingga hal ini dinilai selaras dengan program swasembada pangan yang akan dikembangkan lebih gencar di tahun depan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News