Media Asuransi, GLOBAL – HSBC Life (International) Ltd berencana memanfaatkan saluran broker, bancassurance, dan digital untuk menarik lebih banyak pelanggan di Hong Kong. Perusahaan ini juga ingin menggunakan teknologi disruptif guna meningkatkan dan mengotomatiskan bisnis asuransi tradisionalnya.
“Kami terus mencari peluang untuk memperkuat jaringan distribusi kami dan menangkap permintaan yang semakin meningkat di wilayah ini,” kata CEO HSBC Life Daisy Tsang, dikutip dari Insurance Asia, Selasa, 22 Oktober 2024.
|Baca juga: Luhut Bergabung ke Pemerintahan Prabowo, Jadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional!
|Baca juga: Berikut Profil Lengkap Mayor Teddy yang Dilantik Jadi Sekretaris Kabinet
Daisy Tsang menyatakan fokus strategis mereka adalah berkolaborasi dengan mitra berkualitas tinggi yang memiliki keahlian khusus untuk membantu menjangkau segmen pelanggan yang belum terlayani dan meningkatkan interaksi dengan pelanggan.
Menurut Tsang, kemitraan dengan perusahaan insurtech yang memanfaatkan kemampuan kecerdasan buatan akan menjadi bagian dari strategi mereka, seiring sektor ini berusaha pulih dari penurunan yang dimulai pada puncak pandemi covid-19 pada 2021.
Pemulihan diperkirakan terjadi seiring dengan upaya ekonomi Hong Kong untuk kembali mendapatkan momentum pertumbuhan di tengah pelonggaran pembatasan perjalanan.
|Baca juga: Daftar Lengkap Menteri-Wamen Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran
|Baca juga: Sah! Prabowo Lantik Sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih
Daisy Tsang, yang telah bergabung dengan Grup HSBC selama lebih dari dua dekade, memiliki visi untuk HSBC Life menjadi penyedia solusi kekayaan dan kesehatan terkemuka di Hong Kong dan Macau, melampaui produk asuransi tradisional.
“Kami berupaya menjadi penyedia solusi yang komprehensif untuk kekayaan dan kesehatan di kota ini,” tukasnya.
Menurut data dari Otoritas Asuransi, HSBC Life memiliki pangsa pasar sebesar 21,4 persen untuk premi bisnis baru dan 19,7 persen untuk premi baru yang terhitung tahunan pada paruh pertama 2024. Dalam enam bulan hingga Juni, perusahaan asuransi ini mencatatkan lebih dari US$3,17 miliar (HK$24,6 miliar) dalam premi bisnis baru.
|Baca juga: IFG Perkuat Industri Asuransi Lewat Peningkatan Literasi Keuangan
|Baca juga: Prabowo-Gibran Umumkan Kabinet Merah Putih, Daftar Wakil Menteri Diungkap
Industri asuransi jiwa di Hong Kong diperkirakan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 4,1 persen dari 2024 hingga 2028, menurut GlobalData Plc yang berbasis di London. Premi tertulis langsung diproyeksikan meningkat menjadi US$68,8 miliar dalam empat tahun dari US$58,7 miliar tahun ini.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News