Media Asuransi, GLOBAL – Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Singapura Lawrence Wong mengungkapkan adanya penurunan yang cukup signifikan dalam jumlah agen asuransi dalam angkatan kerja selama tiga tahun terakhir.
Berdasarkan jawaban yang diberikan saat Sidang Parlemen pada 2 April, data menunjukkan tren penurunan yang konsisten, menurut Otoritas Moneter Singapura (MAS). Pada 2021, total jumlah agen asuransi jiwa dan gabungan berjumlah 15.205, yang kemudian berkurang menjadi 14.546 pada 2022, dan lebih lanjut turun menjadi 13.934 pada 2023.
Demikian pula, jumlah agen asuransi umum mengalami penurunan dari 4.105 pada 2021 menjadi 3.777 pada 2023. Detail mengenai usia, gender, dan kewarganegaraan juga disajikan, khusus untuk agen asuransi jiwa dan gabungan. Dicatat bahwa sebagian besar agen berusia di bawah 40 tahun.
Dilansir dari laman Asia Insurance, Kamis, 4 April 2024, terdapat pembagian yang merata dalam hal gender, dengan jumlah agen laki-laki dan perempuan yang hampir sama. Menariknya, sekitar 90 persen dari agen tersebut adalah warga negara Singapura, sementara sisanya terutama terdiri dari penduduk tetap.
|Baca juga: Fitch Afirmasi Peringkat JACCS MPM Finance AA Outlook Stabil
Selain itu, jawaban tersebut menjelaskan bahwa Otoritas Moneter Singapura (MAS) dan Asosiasi Asuransi Umum Singapura (GIA) tidak membedakan antara status pekerjaan penuh waktu atau paruh waktu dari agen asuransi.
Mereka juga tidak mengumpulkan informasi mengenai kualifikasi akademis agen, meskipun dipentingkan bahwa semua agen harus memenuhi standar kualifikasi pendidikan minimum.
Adapun permohonan sejak 2015, dalam jawaban parlemen lainnya, diungkapkan bahwa jumlah banding yang diterima oleh MAS mengenai tantangan mendapatkan perlindungan asuransi bagi individu dengan disabilitas, spektrum autisme, dan masalah kesehatan mental, telah mengalami penurunan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News