1
1

Ketua Umum AAUI Prediksi Kinerja Industri Asuransi Bakal Cerah di 2025

Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan. | Foto: Media Asuransi/Erlangga Adiputra

Media Asuransi, BALI – Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan menyampaikan pandangannya terkait kondisi pasar asuransi di tahun 2025. Meskipun pasar asuransi saat ini mengalami kondisi yang disebut hardening market, namun ada kemungkinan pasar akan kembali ke keadaan yang lebih normal.

|Baca juga: Digitalisasi Disebut Kunci Lonjakan Penetrasi Asuransi, OJK: Bisa Direct to Consumer!

|Baca juga: OJK Bakal Rilis Sejumlah POJK Baru di 2025 untuk Perkuat Asuransi hingga Dana Pensiun, Ada Bocorannya?

“Saya pikir teman-teman pada puas kok bertemu dengan perusahaan reasuransi dari luar, dari dalam melihat kondisi untuk 2025. Kalau prediksi saya sih harusnya tidak pada posisi market yang hardening lagi,” ujar Budi Herawan, di sela-sela acara Indonesia Rendezvous ke-28 di Bali, Jumat, 11 Oktober 2024.

Namun, ia menjelaskan, beberapa batasan dari perusahaan reasuransi dalam negeri masih akan diterapkan. Meskipun demikian, Budi menambahkan, pricing reasuransi treaty dan non-proportional diperkirakan tetap sama, tergantung hasil dari masing-masing perusahaan asuransi.

|Baca juga: RBC Anjlok, OJK Peringatkan Asuransi Jangan Lengah Kelola Risiko!

|Baca juga: RI Deflasi 5 Bulan Beruntun, Begini Kata OJK Dampaknya terhadap Industri Asuransi

Terkait lini bisnis yang masih ketat, Budi menyoroti beberapa sektor yang paling banyak mengalami pembatasan, seperti properti, engineering, dan marine hall. “Kalau yang banyak-banyak batasannya kan yang jelas pasti di properti, di engineering, dan di marine hall. Harapannya sih akan sedikit melunak, semoga,” jelasnya.

Selain itu, ia menyebutkan beberapa tantangan lain di industri, seperti meningkatnya jumlah masyarakat yang masuk daftar hitam akibat judi online dan pinjaman online. Sehingga kondisi ini berdampak langsung pada penjualan kendaraan bermotor yang menurun.

|Baca juga: Curi Perhatian Dunia, AAUI Harap Indonesia Rendezvous 2024 Dorong Industri Asuransi Tumbuh Berkelanjutan

|Baca juga: Pendapatan Perusahaan Asuransi Jiwa Berpotensi Tergerus Akibat Ketidakpastian di Pasar Keuangan

Budi berharap regulasi baru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bisa membantu memperbaiki kondisi industri asuransi, terutama dengan adanya mekanisme risk sharing dengan pihak perbankan.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 2 Tantangan Ini Jadi Penghambat Tujuan ESG di Sektor Keuangan, Apa Saja?
Next Post BCA Meluncurkan Reksa Dana Saham Syariah BISEU

Member Login

or