Media Asuransi, JAKARTA – Laporan Policybazaar menyebutkan Klaim asuransi kesehatan di India meningkat 30 persen dalam tiga tahun terakhir. Kondisi itu dengan rata-rata pembayaran naik dari ₹62.014 di tahun fiskal 2023 menjadi ₹81.025 pada tahun fiskal 2025.
Peningkatan ini mencerminkan naiknya biaya layanan kesehatan, didorong oleh penyakit kronis seperti jantung, diabetes, dan kanker, serta penyakit musiman seperti demam dan infeksi virus.
|Baca juga: Lima Direksi Tugu Insurance Kompak Borong Saham TUGU
|Baca juga: Dikabarkan Jadi Dirut Marein (MREI), Robby Loho Mundur sebagai Preskom
“Mayoritas klaim berasal dari kelompok usia 18 hingga 35 tahun, yang menyumbang 38,2 persen dari total pembayaran. Hal ini terkait dengan peningkatan diagnosis penyakit kronis di usia muda,” ungkap laporan tersebut, dikutip dari Insurance Asia, Selasa, 3 Desember 2024.
Maharashtra dan Delhi menjadi wilayah dengan jumlah klaim tertinggi, masing-masing mencapai 14,5 persen dan 10,2 persen. Rata-rata pembayaran di kedua wilayah ini melampaui ₹85.000 akibat tingginya biaya perawatan di pusat-pusat perkotaan.
Frekuensi klaim juga meningkat dari 4,9 persen di FY23 menjadi 6,39 persen di FY25, menunjukkan pemanfaatan asuransi yang lebih luas oleh masyarakat.
“Tren ini mencerminkan kesadaran yang meningkat tentang pentingnya perlindungan asuransi kesehatan, terutama dalam menghadapi kondisi kesehatan yang semakin kompleks,” tulis laporan Policybazaar.
|Baca juga: Biaya Kesehatan Naik, Asuransi Tetap Penuhi Klaim Nasabah
|Baca juga: Jangan Anggap Sepele, Ini Pentingnya Self Reward Buat Diri Sendiri!
Peningkatan klaim ini juga menunjukkan perlunya fokus pada pengendalian biaya layanan kesehatan dan penanganan penyakit kronis yang semakin banyak menyerang usia muda.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News