1
1

Kolaborasi BPJS Kesehatan, Wujudkan Transformasi Mutu Layanan JKN

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti (dua dari kiri), didampingi Kepala BPJS Kesehatan Cabang Cibinong, Ichwansyah Gani dan Kepala Bagian Mutu Layanan Kesehatan, Rina Sahara, meninjau layanan kesehatan di RSUD Cibinong, akhir bulan lalu. | Foto: Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Pertemuan Nasional Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan 2023 menjadi ajang penting bagi penyelenggara jaminan kesehatan nasional dalam upaya meningkatkan mutu layanan kesehatan di Indonesia. Melalui tema “Kolaborasi dalam Transformasi Mutu Layanan yang mudah, cepat, dan setara kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional”.

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti dalam sambutannya menegaskan bahwa tahun 2023 adalah momentum penting dalam perjalanan BPJS Kesehatan, dengan fokus utama pada Transformasi Mutu Layanan. “Melalui transformasi ini, BPJS Kesehatan bertujuan untuk memberikan pelayanan yang mudah diakses, cepat pelayanannya, dan setara untuk setiap peserta JKN,” ungkap Gufron dalam keterangan resmi, Selasa, 3 Oktober 2023.

Menurutnya, salah satu langkah nyata yang telah diambil BPJS Kesehatan adalah peningkatan akses layanan kesehatan bagi peserta JKN, terutama bagi masyarakat di Daerah Belum Tersedia Fasilitas Kesehatan yang Memenuhi Syarat (DBTFMS). “Kerja sama dengan rumah sakit apung/bergerak telah memberikan solusi untuk memastikan bahwa masyarakat di daerah-daerah terpencil pun dapat merasakan manfaat layanan kesehatan yang memadai. Ini hanyalah salah satu contoh dari upaya nyata BPJS Kesehatan dalam memberikan pelayanan yang inklusif,” terang Ghufron.

|Baca juga: BPJS Kesehatan Luncurkan Loket Pelayanan Informasi dan Portal Quick Response

Transformasi Mutu Layanan juga mencakup upaya simplifikasi administrasi pelayanan. Proses administratif yang lebih sederhana, seperti penggunaan KTP saat mengakses layanan kesehatan, tanpa perlu fotokopi berkas, alur layanan rujukan yang efisien, dan digitalisasi pelayanan dan pengklaiman. Selain itu, percepatan penyelesaian pengaduan peserta melalui BPJS Satu menjadi langkah proaktif dalam menjawab kebutuhan peserta JKN.

Per 1 September 2023 cakupan kepesertaan JKN yang mencapai lebih dari 262,74 juta jiwa atau 94,60 persen dari total seluruh penduduk adalah bukti nyata dari upaya bersama untuk menghadirkan perlindungan kesehatan bagi masyarakat. Pemanfaatan layanan kesehatan yang signifikan oleh peserta JKN tahun 2022 dengan 502,8 juta kunjungan adalah pencapaian luar biasa. “Ini mencerminkan kepercayaan yang semakin tinggi dari masyarakat terhadap Program JKN,” ujar Ghufron.

Menurutnya, tingkat kepuasan peserta JKN telah mencapai 89,6 persen, yang menunjukkan bahwa inisiatif BPJS Kesehatan memberikan hasil positif. Hasil survei tersebut memvalidasi upaya berkelanjutan untuk memenuhi ekspektasi peserta dalam hal pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024, Indonesia bertekad mencapai cakupan kepesertaan semesta Program JKN atau Universal Health Coverage (UHC) pada tahun 2024. Untuk mencapai tujuan ini, kerja sama dengan pemerintah adalah sangat penting. Melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022 telah memberikan dasar yang kuat untuk kerja sama yang lebih erat antara BPJS Kesehatan, kementerian dan lembaga, serta pemerintah daerah dalam menyelenggarakan Program JKN dan memastikan perlindungan kesehatan bagi seluruh penduduk.

|Baca juga: BPJS Kesehatan Perkenalkan i-Care JKN

“Melalui kolaborasi BPJS Kesehatan bersama seluruh fasilitas kesehatan dan stakeholder terkait, siap membangun masa depan kesehatan Indonesia yang lebih cerah melalui pelayanan yang mudah, cepat, dan setara. Bersama kita ciptakan masyarakat Indonesia yang sejahtera dan berdaya saing,” ujar Ghufron.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, menyampaikan bahwa kolaborasi lintas sektoral dalam peningkatan mutu layanan di fasilitas kesehatan sangatlah penting. Hal ini bertujuan untuk memberikan pelayanan yang mudah dan cepat bagi masyarakat Indonesia.

“Berbagai inovasi yang telah diciptakan oleh BPJS Kesehatan ini bertujuan untuk menjangkau akses layanan kesehatan hingga daerah terpencil, sehingga seluruh masyarakat Indonesia dapat merasakan manfaat layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau. Melalui kolaborasi yang kuat antara BPJS Kesehatan dan stakeholder terkait, Indonesia siap menyambut masa depan yang lebih cerah, melalui akses layanan kesehatan yang menyeluruh,” jelas Muhadjir.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin juga mengatakan bahwa perkembangan BPJS Kesehatan sangat luar biasa sejak 2014. Indonesia dapat menjadi negara yang maju bila seluruh masyarakat sehat.

“Kesehatan adalah substansi penting dalam perjalanan menuju negara yang maju. Masyarakat harus memiliki akses yang mudah dan terjangkau terhadap layanan kesehatan berkualitas. Strategi kesehatan harus dipertahankan dan difokuskan pada promosi dan pencegahan penyakit. Pada 2030 Indonesia mendapat bonus demografi, harapannya dapat menjadi negara maju dengan masyarakat yang sehat,” tutur Budi.

 

 Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Cenderung Menguat, Ajaib Rekomendasikan SMGR, MAPI, SMRA
Next Post Fitch Afirmasi Peringkat Protelindo BBB Outlook Stabil

Member Login

or