Media Asuransi, GLOBAL – Laporan McKinsey & Co menyebutkan biaya operasional asuransi di Australia meningkat drastis, terutama pada perusahaan lama yang mengalami kenaikan hingga 20 persen dalam tujuh tahun terakhir. Lonjakan ini dipicu peningkatan bencana alam, inflasi yang mendorong biaya klaim, serta pengawasan regulasi yang semakin ketat.
Dilansir dari laman Insurance Asia, Senin, 11 November 2024, tingginya biaya ini menyebabkan premi asuransi semakin tidak terjangkau bagi konsumen.
|Baca juga: 4 Tips Tuntaskan Masalah Keuangan yang Kerap Dihadapi Keluarga Muda
|Baca juga: 5 Hal Ini Wajib Dihindari saat Gunakan Kartu Kredit Demi Terbebas dari Jeratan Utang
Laporan bertajuk ‘The Productivity Imperative for Australian General Insurance‘ menyebutkan untuk menjaga daya saing, perusahaan asuransi di Australia kini menargetkan pemangkasan biaya operasional hingga 30 persen melalui efisiensi di berbagai bidang, seperti tenaga kerja, teknologi informasi (IT), dan pengeluaran pihak ketiga.
Langkah peningkatan produktivitas yang diambil meliputi penggunaan software pencatat tugas untuk mengurangi langkah yang tidak perlu, dan pemanfaatan AI generatif yang mampu meningkatkan efisiensi pada tugas rutin sebesar 30 persen hingga 70 persen.
Penyederhanaan teknologi juga telah menurunkan biaya operasional sebesar 10 persen hingga 15 persen melalui pabrik penyederhanaan aplikasi dan tim lintas fungsi untuk mengurangi hutang teknologi.
Perusahaan asuransi di Australia juga melakukan efisiensi pengeluaran pihak ketiga, termasuk penghematan 10 persen hingga 20 persen dengan optimisasi pengadaan dan rasionalisasi properti. Beberapa perusahaan mempertimbangkan untuk mengurangi penggunaan ruang kantor dengan model kerja jarak jauh untuk pusat klaim.
|Baca juga: Investasi Reksa Dana Kini Cukup Bermodal Rp1.000 Saja, Tertarik?
|Baca juga: Lion Parcel dan Indah Logistik Jalin Kerja Sama Strategis
Dengan tantangan biaya yang kian meningkat, McKinsey & Co merekomendasikan agar perusahaan asuransi menjadikan produktivitas sebagai prioritas strategis, menetapkan target ambisius, mengintegrasikan AI, dan memantau program efisiensi dengan ketat.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News