1
1

4 Tips Tuntaskan Masalah Keuangan yang Kerap Dihadapi Keluarga Muda

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Mengelola keuangan keluarga bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi pasangan muda yang baru memulai hidup bersama. Menikah membawa perubahan besar, terutama dalam aspek finansial yang sering belum dipahami sepenuhnya oleh pasangan baru.

Dalam banyak kasus, masalah keuangan tidak hanya muncul dari kebutuhan yang bertambah, tetapi juga dari cara pengelolaan yang kurang tepat. Setelah bertahun-tahun menjalani kehidupan lajang, pasangan baru sering perlu menyesuaikan diri dengan gaya hidup dan tanggung jawab baru.

|Baca juga: Panduan Lengkap tentang Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional, Wajib Baca!

|Baca juga: Saling Menjaga Kepercayaan antara Asuransi dan Nasabah dengan Utmost Good Faith

Hal ini sering menyebabkan kebingungan dalam pengaturan keuangan, karena pola pengeluaran dan pendapatan yang sebelumnya individual kini harus diatur secara bersama. Apakah pasangan muda dapat mengatasi tantangan keuangan ini? Tentu saja, ini dapat dimaklumi karena banyak penyesuaian yang diperlukan dengan pola hidup yang baru.

Terkadang, masalah keuangan yang dihadapi keluarga tidak murni disebabkan oleh jumlah uang yang dibutuhkan, tetapi juga karena manajemen finansial yang masih kurang. Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari masalah keuangan tersebut, dilansir dari HSBC, Sabtu, 9 November 2024 yakni:

1. Tidak menyesuaikan pengelolaan keuangan dengan pasangan

Masalah keuangan sering muncul akibat ketidaksiapan salah satu atau kedua belah pihak dalam mengelola keuangan bersama. Kebiasaan pengeluaran yang terbentuk selama masa lajang dapat terus terbawa setelah menikah. Jika hal ini tidak dibahas secara terbuka, dapat menimbulkan miskomunikasi dalam pengaturan keuangan keluarga.

|Baca juga: Tips Mempermudah Pengiriman Uang untuk Milenial dan Gen Z yang Menempuh Studi di Luar Negeri

|Baca juga: 659 Pelaku Jasa Keuangan di Pasar Modal Dikenai Sanksi oleh OJK

Keinginan memenuhi kebutuhan konsumtif secara pribadi sering menjadi penghalang bagi pasangan untuk saling terbuka mengenai penghasilan mereka. Kondisi ini dapat mengakibatkan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan keluarga yang lebih penting, sehingga diperlukan komunikasi yang jujur dan terbuka untuk menciptakan pengelolaan keuangan yang sehat.

2. Buat perincian dan susun berdasarkan skala prioritas

Penyusunan rencana belanja dan alokasi kebutuhan secara proporsional sangat diperlukan dalam mengelola keuangan bersama. Hal ini penting karena perputaran uang dalam rumah tangga lebih kompleks dan perlu diprediksi agar tidak mengganggu kehidupan keluarga ketika ada kebutuhan yang terlewat.

Rencanakan pengeluaran dengan detail dan susun berdasarkan skala prioritas. Mulailah dengan menghitung pendapatan dan mencatat semua komponen kebutuhan serta dana yang diperlukan untuk masing-masing. Pastikan semua potensi kebutuhan, termasuk hal-hal kecil, tercatat dengan baik.

3. Bergantung pada pinjaman untuk kebutuhan pokok

Jika masalah pengelolaan uang tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan pasangan baru mengalami kekurangan finansial. Akibatnya, mereka mungkin mencari sumber dana dari luar, seperti pinjaman. Menggunakan pinjaman untuk keperluan pokok berpotensi menimbulkan masalah finansial yang lebih besar di kemudian hari.

|Baca juga: Manulife PHK 2,5% Karyawan di Unit Manajemen Aset dan Kekayaan

|Baca juga: Pendapatan Premi Jasindo Tumbuh Hampir 29,23% di Kuartal III/2024

Terutama jika menggunakan kartu kredit, yang dapat membebani keuangan keluarga dengan tagihan lebih besar dari kebutuhan aslinya. Sebaiknya, pinjaman diarahkan untuk kebutuhan non-primer yang bertujuan meningkatkan cash flow rumah tangga, seperti cicilan nol persen untuk membeli peralatan elektronik. Hindari terjerat utang untuk kebutuhan sehari-hari.

4. Tidak mempersiapkan rencana keuangan jangka panjang

Meski terdengar klise, namun pentingnya menabung dan mempersiapkan rencana keuangan untuk masa depan perlu segera dilakukan oleh pasangan muda. Di fase selanjutnya, banyak kebutuhan yang akan semakin meningkat, seperti biaya perawatan hunian, acara keluarga, dan jika berencana memiliki anak, biaya pendidikan yang baru.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IFG Life Siap Lindungi Pelari IFG Labuan Bajo Marathon 2024
Next Post 5 Hal Ini Wajib Dihindari saat Gunakan Kartu Kredit Demi Terbebas dari Jeratan Utang

Member Login

or