Media Asuransi, GLOBAL – Klaim pencurian kendaraan di Australia melonjak drastis dalam sembilan tahun terakhir. Insurance Council of Australia (ICA) mencatat total nilai klaim meningkat hampir dua kali lipat yakni dari US$137,3 juta (AUD218 juta) pada 2015 menjadi US$269,5 juta (AUD428 juta) pada 2024, atau naik 96 persen dalam nilai riil.
Melansir Insurance Asia, Senin, 24 Maret 2025, jumlah klaim juga meningkat dari 22 ribu menjadi 28 ribu dalam periode yang sama, mencerminkan kenaikan 27 persen.
|Baca juga: Valuasi Lagi Terdiskon dan Potensi Dividen di Depan Mata, Apakah Saatnya Serok Saham TUGU?
|Baca juga: IHSG Belum Bertenaga Penuh, Perusahaan Asuransi Jiwa Wajib Perkuat Strategi Pengelolaan Aset!
Frekuensi klaim pencurian melonjak tajam di Queensland dan Victoria metropolitan. Wilayah pedesaan dan regional Queensland mencatat kenaikan 62 persen, diikuti Queensland metropolitan 39 persen, dan Victoria metropolitan 34 persen.
Sebaliknya, Australia Barat mengalami penurunan klaim pencurian, sementara wilayah pedesaan dan regional New South Wales serta Australia Selatan tetap stabil.
Wakil CEO ICA Kylie Macfarlane menyebut meningkatnya nilai kendaraan serta biaya suku cadang dan tenaga kerja mendorong kenaikan premi asuransi.
|Baca juga: Bank Mandiri (BMRI) Terbitkan Global Bond US$800 Juta, Alami 3,5 Kali Oversubscription!
|Baca juga: Laba Bank Jago (ARTO) Tumbuh 78% Jadi Rp129 Miliar di 2024
Meski pencurian mobil hanya menyumbang sebagian kecil dari premi asuransi, namun Macfarlane memperingatkan peningkatan kasus ini dapat berdampak pada kenaikan tarif premi secara nasional.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

