Media Asuransi, GLOBAL – Asosiasi Pengawas Asuransi Internasional (IAIS) baru saja menerbitkan Application Paper yang komprehensif mengenai pengawasan risiko terkait iklim di sektor asuransi. Hal itu dilakukan setelah melakukan empat kali konsultasi dan melibatkan anggota serta pemangku kepentingan secara luas.
Dikutip dari Asia Insurance Review, Senin, 21 April 2025, IAIS menekankan pentingnya pengelolaan risiko terkait perubahan iklim, seperti peristiwa cuaca ekstrem, yang semakin berdampak pada konsumen dan bisnis. Oleh karena itu, sektor asuransi yang tahan banting dan perusahaan asuransi yang sehat secara finansial menjadi kunci dalam melindungi pemegang polis.
|Baca juga: Ingin Klien Terpikat Sejak Awal Meeting? Begini 6 Siasat yang Harus Kamu Kuasai!
|Baca juga: Pengertian Dana Darurat dan 4 Cara Membangunnya
Paper ini bertujuan untuk memberikan panduan bagi pengawas lebih efektif mengintegrasikan risiko terkait iklim dalam praktik pengawasan mereka, yang pada gilirannya dapat memperkuat ketahanan sektor asuransi global.
Meskipun tidak mencakup persyaratan baru, namun Application Paper ini memberikan saran, ilustrasi, dan contoh praktik terbaik bagi pengawas mengenai implementasi prinsip-prinsip pengawasan yang ada.
Di antara fokus utama dari panduan ini adalah peran pengawas dalam menilai risiko terkait iklim, integrasi risiko iklim dalam kerangka pengawasan yang mencakup tata kelola perusahaan, manajemen risiko, dan kontrol internal, serta dampaknya terhadap praktik penilaian dan investasi.
|Baca juga: AM Best: Tantangan Ketidakpastian Tarif Trump Berdampak Negatif bagi Asuransi
|Baca juga: Jangan Minder, Begini Caranya Dilirik HRD Meski Belum Punya Pengalaman Kerja!
Selain itu, dokumen ini juga menggarisbawahi pentingnya pelaporan pengawasan, pengungkapan publik, dan pengawasan makroprudensial atas risiko terkait iklim.
Dengan panduan ini, IAIS berharap dapat memperkuat kolaborasi global dalam membangun ketahanan terhadap bencana alam dan memperkecil kesenjangan perlindungan bencana, yang semakin menjadi perhatian di seluruh dunia.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News