1
1

Reasuransi Bakal Ketiban ‘Durian Runtuh’ di 2026, tapi Risiko Bencana Menghantui!

Ilustrasi. | Foto: Bukalapak

Media Asuransi, GLOBAL – Laporan S&P Global Ratings mengungkapkan reasuransi diprediksi mencatatkan keuntungan besar dari 2024 hingga 2026, setelah mencatatkan kinerja solid pada 2023. Kinerja itu didorong hasil investasi yang tinggi dalam satu dekade terakhir serta kenaikan harga yang signifikan di reasuransi properti dan bencana properti (P/C).

Sejak awal 2023, perubahan struktural seperti peningkatan batas cakupan, persyaratan yang lebih ketat, dan penetapan harga ulang risiko bencana properti telah memperkuat daya tahan dan profitabilitas pasar reasuransi.

|Baca juga: Adira Finance Rayakan HUT ke-34 Bersama Sahabat di Festival Pasar Rakyat Bandung

|Baca juga: Pilkada Jakarta Berjalan Aman dan Lancar

Harga reasuransi properti dan bencana properti melonjak hingga awal 2024, namun mulai mengalami penurunan pada pertengahan tahun. Tetapi, bencana alam seperti Badai Milton di Florida dan banjir besar di Eropa Timur dapat mengubah tren ini dan membantu menstabilkan atau membalikkan penurunan harga pada 2025.

“Harga reasuransi untuk kecelakaan yang meningkat pada 2024 mencerminkan kekhawatiran tentang inflasi ekonomi dan sosial serta perkembangan cadangan yang tidak menguntungkan pada lini panjang di AS, termasuk tanggung jawab umum, ganti rugi profesional, dan kendaraan komersial,” jelas S&P, dikutip dari Insurance Asia, Jumat, 29 November 2024.

Meski ada perubahan struktural, namun industri reasuransi tetap menghadapi risiko terkait bencana alam yang semakin meningkat akibat perubahan iklim, urbanisasi, dan inflasi.

|Baca juga: Wamenkeu: APBN Sehat Sangat Penting bagi Perekonomian Indonesia

|Baca juga: ABB Isurance Broker Targetkan Bisnis Naik 15% di 2025

Sektor reasuransi kini memiliki basis modal yang mencapai tingkat tertinggi, didukung oleh hasil yang kuat, pemulihan nilai aset, dan arus masuk modal alternatif. Pada akhir 2023, sebanyak 19 perusahaan reasuransi global teratas memiliki surplus kecukupan modal 6,1 persen pada tingkat keyakinan 99,99 persen.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Barito Pacific (BRPT) Siapkan Dana Pelunasan Obligasi Rp271 Miliar
Next Post Pilkada Serentak 2024 Berlangsung Lancar di 37 Provinsi

Member Login

or