Media Asuransi, GLOBAL – Aktivitas merger dan akuisisi (M&A) di sektor asuransi Asia-Pasifik anjlok 25 persen pada 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Dilansir dari Insurance Asia Jumat, 14 Maret 2025, laporan tahunan Insurance Growth Report dari Clyde & Co mencatat, perusahaan asuransi lebih memilih pertumbuhan organik dengan fokus pada analitik data di tengah ketidakpastian geopolitik.
|Baca juga: Seleksi Poltekpar 2025/2026 Resmi Dibuka Menpar Widiyanti Putri
Secara global, transaksi M&A mencapai titik terendah dalam 16 tahun terakhir, dengan hanya 204 kesepakatan yang rampung sepanjang 2024. Angka ini turun drastis dari 346 transaksi pada 2023, menjadi level terendah sejak laporan ini mulai diterbitkan pada 2009.
Tingginya suku bunga, ketidakstabilan geopolitik, serta pengawasan regulasi yang semakin ketat disebut sebagai faktor utama yang menahan minat perusahaan asuransi untuk melakukan ekspansi lewat akuisisi.
|Baca juga: Nikkei Merosot Tipis Tertekan Ketidaskpastian Perang Tarif
Meski demikian, pasar seperti Timur Tengah masih menunjukkan tren konsolidasi, sementara lingkungan suku bunga global yang lebih lunak bisa mendorong akuisisi spesialis di sektor tertentu.
Di tengah lesunya transaksi M&A tradisional, sektor Managing General Agent (MGA) justru mengalami lonjakan investasi. Perusahaan di AS, Eropa, dan Timur Tengah mengalihkan modal mereka ke sektor ini sebagai strategi bertahan di tengah pasar yang tidak menentu.
|Baca juga: Penjualan Tiket Kapal PELNI Periode Lebaran Mencapai 121.125 Pax
Namun, prospek 2025 terlihat cerah. Pasar AS diprediksi menjadi pendorong utama kebangkitan M&A, didukung oleh kebijakan deregulasi dan biaya modal yang lebih rendah. Investor asing juga diperkirakan semakin tertarik pada pasar Excess & Surplus di AS, sementara perusahaan asuransi AS dengan kekuatan dolar yang tinggi dapat memburu aset undervalued di luar negeri.
Faktor teknologi, termasuk ketahanan siber, diperkirakan memainkan peran penting dalam strategi M&A tahun ini. Perubahan regulasi global yang semakin terfragmentasi juga bisa menjadi tantangan sekaligus peluang bagi perusahaan asuransi yang ingin berekspansi.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tarif Asuransi Komersial di Asia Ambruk di Kuartal I/2025, Ini Biang Keladinya!
Senin, 28 April 2025Asuransi Mobil di Dunia Dihantui Kenaikan Klaim, Swiss Re Beri Peringatan Ini!
Senin, 28 April 2025
