Media Asuransi, JAKARTA – Setelah puasa Ramadan rampung, salah satu tradisi yang tak bisa ditinggalkan adalah mudik. Memasuki libur panjang Idulfitri alias Lebaran, orang-orang mulai memanfaatkannya untuk bersilaturahmi dengan sanak saudara di kampung halaman di mana tradisi itu dikenal dengan nama mudik.
Tapi, bagaimana asal-usul mudik yang sebenarnya? Dilansir dari Traveloka.com, Senin, 8 April 2024, berikut ini ulasan mengenai tradisi mudik serta sejarahnya. Berdasarkan salah satu pengertian kata mudik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), asal-usul kata mudik memang berasal dari kata udik yang memiliki arti selatan/hulu.
|Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat Terbatas, Ajaib Jagokan Saham PGAS, ADMR, ANTM
Di masa-masa Jakarta masih bernama Batavia, banyak suplai yang dimiliki Batavia merupakan hasil bumi dari masyarakat (petani dan pedagang) yang tinggal di luar tembok kota. Kala itu, transportasi yang digunakan para pedagang dan petani ini adalah melalui sungai untuk masuk ke Batavia.
Karena itu lah muncul istilah milir-mudik (menuju ilir-menuju udik/hulu) di mana kala itu mudik adalah pada saat para pedagang pulang menuju ladang atau rumahnya yang berada di hulu. Seiring perkembangan zaman akhirnya mudik disederhanakan menjadi pulang ke kampung halaman.
Itu lah asal-usul serta pengertian dari istilah mudik yang sangat akrab dengan masyarakat Indonesia.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News