1
1

Jurus Pemerintah Jadikan Indonesia Negara Maju di Tengah Gejolak Global

Ilustrasi. | Foto: Pexel

Media Asuransi, JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan sejumlah strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang. Sejumlah siasat memang harus disiapkan terlebih di tengah ketidakpastian global yang kian tidak menentu.

Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Adi Budiarso menyampaikan posisi Indonesia relatif lebih stabil dibandingkan dengan negara maju dan negara berkembang lain. Akan tetapi, tetap perlu ada kewaspadaan dan pergerakan yang cepat guna mengantisipasi sejumlah risiko.

|Baca juga: Kredit Perbankan Melambat di Mei 2025, Bos BI Bilang Begini!

“Bahwa Indonesia masih punya potensi untuk kita dorong ke depan dari sisi aspek ekonomi,” ujar Adi, dalam Sharia Investment Week (SIW) 2025, di Jakarta, Kamis, 19 Juni 2025.

Adi membeberkan strategi utama pemerintah adalah menjadikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai penyangga atau shock absorber terhadap tekanan global. Dalam hal ini, APBN dikelola secara kredibel dengan defisit dijaga di bawah tiga persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

“Dan ini sebenarnya akan mendorong untuk ekonomi kita bisa bertumbuh,” jelas Adi.

Kondisi itu, tambahnya, juga dibarengi dengan komitmen Presiden Republik Indonesia terkait optimalisasi program prioritas seperti penguatan sumber daya manusia, hilirisasi industri, ketahanan pangan, dan transisi energi.

|Baca juga: Ekonomi Global Lesu, BI Siapkan Langkah Jaga Ketahanan Domestik

|Baca juga:BI Tegaskan Ketahanan Perbankan RI Tetap Tangguh, Ini Alasannya!

Di sisi lain, saat ini tingkat tabungan dan investasi masyarakat masih terbilang rendah dengan dana pensiun baru mencapai 6–7 persen dari PDB. Sementara di negara tetangga seperti Malaysia, angkanya sudah mencapai 60 persen. Pasar modal Indonesia juga masih di bawah 50 persen dari PDB, sementara di negara maju bisa mencapai 100-120 persen dari PDB.

“Artinya kita mulai lihat, masyarakat kita menabungnya ke mana nih? Belum banyak di sektor keuangan. Makanya kalau kita lihat IHSG, kemudian pasar modal, perbankan kita bahkan di dana pensiun dan asuransi, potensi pengembangannya bisa luar biasa dahsyat,” kata Adi

Guna memaksimalkannya, pemerintah telah membentuk struktur baru yakni Direktorat Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan yang bertugas memastikan regulasi sejalan dengan standar global dan mendorong pertumbuhan sistem keuangan nasional.

Untuk mencapai target Indonesia sebagai negara maju pada 2045, lanjutnya, investasi yang dibutuhkan mencapai lebih dari 50 persen dari PDB. Adi menegaskan, selain mendorong arus investasi langsung, peningkatan tabungan domestik juga menjadi kunci.

|Baca juga: Obligasi Rp110 Miliar Milik Sumber Global Energy (SGER) Jatuh Tempo 1 Bulan Lagi

|Baca juga: Melesat 27,88%, Pembayaran Digital Tembus 3,93 Miliar Transaksi di Mei 2025

“Sehingga tabungan masyarakat, kalau kita berhasil mendorong asuransi pensiun kita, mulai masyarakat berpartisipasi dan terus terjadi di dalam industri, saya meyakini Bapak-Ibu, Indonesia benar-benar akan siap menjadi negara maju di 2045,” tutupnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post PLN Setor Rp65,59 Triliun ke Negara Sepanjang 2024
Next Post Indonesia Wajib Perkuat Sektor Keuangan Demi Tingkatkan Ketahanan Ekonomi

Member Login

or