1
1

Perang Dagang AS-China Jadi Angin Segar, Indonesia Dilirik Qatar untuk Investasi

Ilustrasi. | Foto: quipper.com

Media Asuransi, JAKARTA – Alih-alih jadi mimpi buruk, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China justru membuka jalan baru bagi Indonesia. Diharapkan kondisi itu membuat Indonesia lebih waspada dan memaksimalkan semua potensi yang ada untuk terus tumbuh dan berkembang lebih maksimal.

Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir menyebut situasi global sekarang ini sebagai ‘blessing in disguise‘ bagi perekonomian nasional. Kebijakan tarif yang saling balas antara dua raksasa ekonomi dunia itu membuat Indonesia lebih introspektif.

“Perang dagang secara keseluruhan malah membuat Indonesia sekarang banyak fokus ke diri kita sendiri. Sebenarnya ini bagus, seperti deregulasi yang dilakukan pemerintah dan fokus terhadap investasi,” ujar Pandu, kepada awak media, ditemui di Bursa Efek Indonesia, Senin, 14 April 2025.

|Baca juga: AdMedika Perluas Jaringan Layanan Berkolaborasi dengan RS Kuningan Medical Center

|Baca juga: Perry Warjiyo Rombak Jabatan Strategis di BI, Siapa Saja yang Tergeser?

Optimisme pasar juga tercatat meningkat usai Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan produk elektronik tidak akan dikenakan tarif tambahan. Selain itu, niat Trump untuk melakukan dialog langsung dengan Presiden China Xi Jinping dinilai sebagai sinyal positif oleh pelaku pasar.

Pandu menjelaskan perang dagang memang berdampak luas, termasuk bagi Indonesia. Namun, menurutnya, pernyataan Trump soal pengecualian elektronik dari tarif menjadi angin segar yang seolah mengembalikan situasi ke kondisi awal. Ia menilai rencana dialog langsung antara Trump dan Xi juga sebagai langkah yang baik.

Hal tersebut, kata dia, tercermin dari pergerakan pasar modal yang pada hari itu naik hampir satu persen. Kemudian, dampak perang dagang membuat investor Amerika mulai mencari pelabuhan baru dan Indonesia jadi salah satu tujuan utama.

“Mereka malah yang nanya-nanya ke saya, ‘ini sebaiknya bagaimana ya?’ Karena mereka melihat Indonesia sekarang secara politik cukup stabil, kebijakan juga relatif bagus, fokus ke food security dan energy security,” katanya.

|Baca juga: IHSG Membara, Perusahaan Asuransi Jiwa Perlu Kurangi Porsi Investasi di Pasar Modal?

|Baca juga: Dorong Proyek Raksasa Non-APBN, Bappenas-Danantara Teken MoU Demi Capai Target Ekonomi 8%

Bahkan, Qatar disebut turut menunjukkan ketertarikannya untuk berinvestasi di Indonesia. Pandu mencontohkan pada malam sebelumnya, pihak Qatar sempat mengajukan ajakan untuk membentuk dana investasi bersama yang khusus dialokasikan untuk Indonesia.

Ia menekankan momentum positif ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin, terutama mendorong relokasi industri dan peningkatan kualitas investasi yang masuk. “Kita harus pastikan ada transfer of knowledge, ada technology transfer. Jangan hanya sekadar buka pabrik dan jual barang keluar. Investasi harus membawa peningkatan produktivitas dan output,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Berpacu Bangun SDM Syariah Mumpuni Jelang Spin off
Next Post Spin off Bukan Sekadar Mensyariahkan Produk Konvensional
mediaasuransi_pd_728x90_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x600_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x250_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x100_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x50_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x480_std_hsbc

Member Login

or