Media Asuransi, JAKARTA – Sektor manufaktur ASEAN menunjukkan perbaikan tingkat sedang pada kondisi pengoperasian pada bulan November. Permintaan membaik, meski pada kisaran lambat selama sembilan bulan.
Sementara output naik selama dua bulan berjalan pada laju yang lebih kuat. Sementara itu, perusahaan mencatat kenaikan baru pada aktivitas pembelian untuk mendukung kebutuhan produksi, ketenagakerjaan turun ke wilayah kontraksi untuk pertama kali dalam tiga bulan. Di pergantian bulan juga tampak tanda-tanda peningkatan tekanan inflasi, dengan beban biaya dan pengeluaran naik pada laju terkuat sejak bulan Agustus.
Headline Purchasing Managers’ Index™ (PMI) Manufaktur ASEAN dari S&P Global naik untuk pertama kali dalam enam bulan, dengan data terkini 50,8 pada bulan November (Oktober: 50,5) menandai perbaikan kesebelas secara berturut-turut pada kondisi pengoperasian. Secara keseluruhan tingkat perbaikan tergolong kecil, meski tergolong paling kuat dalam tiga bulan.
|Baca juga: Gawat! Operasional Manufaktur Indonesia Terus Melemah
Kenaikan indeks headline sebagian didukung oleh kenaikan solid dan kuat pada produksi manufaktur ASEAN pada bulan November. Tingkat pertumbuhan pada bulan ini mengalami percepatan. Akan tetapi, tren permintaan tidak berubah, dengan pertumbuhan permintaan baru terus turun dari posisi tinggi pada bulan Juli dan hanya menunjukkan ekspansi marginal yang merupakan paling lemah dalam periode pertumbuhan sembilan bulan.
Tren permintaan tidak berubah berarti perusahaan berhati-hati menerima pekerja baru, sehingga lapangan kerja manufaktur menurun. Namun demikian, kenaikan output berarti bahwa perusahaan memperbarui aktivitas pembelian mereka setelah penurunan kecil pada bulan sebelumnya.
Dengan demikian, dalam kedua hal, perubahan tergolong kecil secara keseluruhan Data bulan November mencatat keadaan yang sedikit berbalik pada penurunan tekanan biaya pada bulan sebelumnya, dengan tingkat inflasi biaya input naik ke posisi tertinggi dalam tiga bulan.
Sebaliknya, pengeluaran untuk sektor manufaktur ASEAN juga naik sedikit tajam dan terkuat sejak bulan Agustus. Akan tetapi, tingkat inflasi keduanya masih di bawah masingmasing rata-rata historis.
|Baca juga: Kesehatan Manufaktur ASEAN masih Stagnan pada Oktober 2024
Terakhir, kepercayaan diri terhadap perkiraan tahun mendatang terkait output membaik pada bulan November setelah anjlok di posisi terendah dalam lima bulan pada bulan Oktober. Sementara lebih banyak perusahaan berharap akan ekspansi pada masa mendatang, sebagaimana telah terjadi selama lebih dari dua tahun, tingkat optimisme secara historis tidak berubah.
Menanggapi data PMI Manufaktur ASEAN, Maryam Baluch, Ekonom S&P Global Market Intelligence mengatakan pada bulan November, indeks PMI ASEAN sedikit naik, mencapai posisi tertinggi dalam tiga bulan di titik 50,8, didukung oleh penguatan output dan kenaikan aktivitas pembelian.
“Namun, meski permintaan masih bertumbuh, tingkat pertumbuhan cenderung lambat ke posisi terendah dalam sembilan bulan,” katanya dalam keterangan resmi dikutip, Selasa, 3 Desember 2024.
Pesanan baru di pabrik yang sebagian dibebani karena penurunan penjualan ekspor selama lebih dari dua setengah tahun berperan penting pada pertumbuhan pada masa mendatang dan tren terkini menyebabkan kekhawatiran awal. “Dan lagi, tekanan biaya semakin intensif sehingga menambah tantangan. Namun, produsen ASEAN merasa optimis dengan tingkat kepercayaan diri naik pada bulan ini.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News