Media Asuransi, JAKARTA – Sobat Asuransi, pernah tidak mengambil keputusan hanya berdasarkan informasi yang paling gampang diingat? Kalau iya, bisa jadi kamu sedang mengalami yang disebut availability heuristic.
Availability heuristic adalah bias kognitif saat kita mengandalkan informasi yang paling mudah muncul di ingatan sebagai dasar pengambilan keputusan. Semakin mudah sesuatu diingat, semakin besar kecenderungan kita menganggapnya penting, walaupun belum tentu relevan dengan situasi yang sedang dihadapi.
|Baca juga: Pendapatan Underwriting Topang Bisnis Industri Asuransi Umum di Kuartal I/2025
|Baca juga: Asuransi Properti dan Kendaraan Bermotor Dominasi Pendapatan Premi di Kuartal I/2025
Bias ini sering muncul dalam situasi mendesak, termasuk di lingkungan kerja. Kalau tidak disadari, bisa berdampak pada keputusan yang kurang tepat. Jadi, penting untuk tetap kritis dan mempertimbangkan informasi secara lebih menyeluruh sebelum mengambil keputusan, ya.
Melansir laman Tugu Insurance, Minggu, 6 Juli 2025, berikut adalah penyebab terjadinya availability heuristic yang Sobat Asuransi bisa pelajari:
Menggunakan otak sebagai jalan pintas
Otak akan menggunakan jalur pintas untuk menggambarkan informasi yang mudah diingat oleh Sobat Asuransi. Contohnya, saat baru saja membaca artikel tentang kemacetan lalu lintas di Jakarta selama jam masuk dan pulang kerja. Informasi ini dapat menciptakan kesan yang kuat dalam benak. Otakmu akan mencatat situasi semacam itu bisa terjadi padamu juga. Sebagai hasilnya, ini yang memicu terjadinya availability heuristic.
|Baca juga: Kesehatan Keuangan Industri Asuransi Umum Terpantau Kuat di Kuartal I/2025
|Baca juga: IFG Progress: Kinerja Industri Asuransi Umum Tertekan di Kuartal I/2025
Misalnya, Sobat Asuransi mulai mempertimbangkan apakah akan menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum untuk pergi ke kantor. Karena efek bias ini, kamu akhirnya memilih naik transportasi umum untuk menghindari kemacetan. Biasanya, ingatan atau kenangan yang muncul pertama kali adalah informasi atau situasi yang sering terjadi, dan ini meninggalkan kesan yang dalam bagi Sobat Asuransi.
Sering lupa akan detail dari suatu informasi
Bias ini membuat Sobat Asuransi cenderung merasa tidak perlu mencari informasi tambahan atau rincian lebih lanjut karena kamu percaya bahwa kamu sudah memiliki gambaran utuh dari informasi yang ada.
Sebagai contoh, di kantor telah ditetapkan lima jenis sanksi untuk pegawai yang datang terlambat. Namun, yang kamu ingat hanya sanksi yang paling umum, seperti pemotongan gaji. Meskipun sebenarnya ada empat jenis sanksi lain yang juga memiliki dampak penting.
Karena itu, saat Sobat Asuransi dikenakan sanksi lain karena datang terlambat, kamu merasa terkejut dan bingung mengenai sanksi tersebut. Akibatnya, ada perubahan atau pembaharuan dalam informasi yang Sobat Asuransi miliki akibat pengaruh availability heuristic.
Setelah mengetahui beberapa penyebab availability heuristic di atas, Sobat Asuransi juga harus tahu contoh availability heuristic di tempat kerja. Contohnya adalah pemilihan kandidat untuk promosi jabatan seperti dalam situasi di mana perusahaan memutuskan untuk memberikan promosi jabatan hanya kepada satu individu.
|Baca juga: Manjakan Nasabah, Bank DBS Indonesia Hadirkan Guided Conversation
|Baca juga: IPOT: Saham Perbankan & Properti Jadi Incaran Jelang Keputusan Suku Bunga
Setelah melewati proses seleksi dan penilaian kinerja, teridentifikasi dua calon yang memenuhi kriteria tersebut. Kedua kandidat memiliki kemampuan yang hampir serupa, mampu memimpin dengan baik, dan menunjukkan hasil kerja yang sangat baik.
Namun, keduanya melakukan kesalahan yang sama, yakni terlambat mengumpulkan laporan proyek. Pilihan ini mewakili penggunaan availability heuristic karena kamu membuat keputusan berdasarkan informasi yang meninggalkan kesan lebih mendalam pada situasi dan pekerjaanmu.
Berikut adalah cara menghindari availability heuristic yang bisa Sobat Asuransi lakukan:
Hindari pengambilan keputusan atau penilaian yang tergesa-gesa
Gunakan waktu yang lebih panjang untuk merenung dan melakukan penelitian sehingga kamu dapat memiliki pemahaman yang akurat mengenai fakta dan informasi sebelum memutuskan.
Teliti berbagai perspektif
Untuk memastikan keputusanmu didasarkan pada fakta dan informasi yang kuat, penting untuk menghindari bias dan mempertimbangkan sudut pandang lain meskipun itu tidak selaras dengan pandanganmu.
Pantau tren dan pola
Usahakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas dan umum tentang informasi tertentu, ini akan membantu kamu mengidentifikasi fakta yang lebih banyak serta melihat pola dan tren yang mungkin ada.
|Baca juga: Pengumuman! OJK Tunda Co-Payment Asuransi Kesehatan, Nasabah Batal Bayar 10%
|Baca juga: BTN (BBTN) Genjot Budaya Melek Digital dan Perkuat Arsitektur Risiko Siber
Sobat Asuransi, untuk mengatasi dampak buruk dari availability heuristic dalam lingkungan kerja maka kamu perlu menjadi krusial untuk menerapkan pemikiran kritis, mendapatkan informasi yang lengkap, dan menghindari pengambilan keputusan yang terburu-buru.
Penting juga untuk Sobat Asuransi mengakui batasan dari heuristik ini dan berupaya mendapatkan perspektif yang lebih objektif. Dengan begitu, Sobat Asuransi bisa berani melangkah maju agar nggak membuat keputusan yang tergesa-gesa dan hasilnya nggak memuaskan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News