1
1

Belum IPO, Telkom Sudah Untung Rp350 Miliar dari Gojek

Media Asuransi, JAKARTA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) atau Telkom mengantongi keuntungan hasil investasi dari PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek hingga Rp350 miliar. Manajemen Telkom mengungkapkan bahwa dengan adanya keuntungan tersebut, maka investasi di bisnis rintisan atau startup akan tetap dilanjutkan.

Investasi itu, telah memperkuat inisiatif strategis kedua perusahaan dalam memberi manfaat baru bagi pengguna, dan mendukung percepatan digitalisasi sektor UMKM. 

Baca juga: Fed Tapering, Apa yang Harus Dilakukan Investor?

”Telkomsel mencatat capital gain mencapai Rp350 miliar. Sisi pertumbuhan bisnis, investasi di Gojek juga memperlihatkan hasil positif pada kuartal III-2021 dibanding kuartal I-2021,” kata Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, dalam pernyataan di media massa, Kamis, 25 November 2021.

Average revenue per user atau ARPU driver menjadi user paket kolaborasi swadaya meningkat 4%. Jumlah drivers yang menjadi reseller Telkomsel (PT Telekomunikasi Selular, anak usaha Telkom) meningkat 51% diikuti lompatan jumlah transaksi 97%.

Selain itu, ada pertumbuhan merchant GoFood memakai MyAds melalui aplikasi Gobiz sebesar 146%. Telkom melalui anak usahanya MDI Ventures memang konsisten menambah nilai, dan jumlah investasi pada perusahaan-perusahaan rintisan potensial dari dalam dan luar negeri. 

Baca juga: Standard Chartered: 40% Perusahaan Global Bakal Produksi di Indonesia

MDI telah mendanai lebih dari 50 startup dari 12 negara. Di mana, 28 dari 50 startup merupakan karya anak bangsa. Saat ini, startup portofolio MDI sudah tiga yang melakukan initial public offering (IPO), dan tiga masuk kategori unicorn. 

Telkom sudah menambah investasi di Gojek senilai US$300 juta atau setara Rp 4,3 triliun (kurs Rp14.334/US$), melalui Telkomsel. Dengan demikian, total investasi yang sudah ditanamkan Telkom di Gojek mencapai US$450 juta atau setara Rp6,45 triliun.

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan Telkom di Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi penambahan investasi US$300 juta tersebut terjadi pada 21 Mei 2021. Aha

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Fed Tapering, Apa yang Harus Dilakukan Investor?
Next Post Produsen Bantex IPO, Segini Dana yang Mereka Dapat

Member Login

or