Media Asuransi, JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) mencatat penyusutan kerugian sebesar 29 persen menjadi Rp1,7 triliun pada kuartal III yang berakhir 30 September 2024, dibandingkan dengan Rp2,4 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kondisi ini disertai dengan naiknya pendapatan sebesar delapan persen menjadi Rp3,9 triliun dari Rp3,6 triliun tahun lalu. Pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) yang telah disesuaikan oleh GoTo mencatat perbaikan, dengan posisi positif sebesar Rp137 miliar.
|Baca juga: AIA Bukukan Pendapatan Premi Rp6,72 Triliun per September 2024
|Baca juga: Melesat 21,6%, BSI (BRIS) Cetak Laba Rp5,11 Triliun di Kuartal III/2024
Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, perusahaan mencatat kerugian sebesar Rp942 miliar. Kinerja yang membaik ini didorong oleh peningkatan pengguna aktif bulanan sebesar 21 persen secara tahunan.
Tahun lalu, laporan GoTo mencakup kontribusi dari Tokopedia, serta bisnis pengiriman dan pemenuhan yang mendukung Tokopedia di bawah GoTo Logistics. Namun, bisnis ini telah dilepas pada kuartal pertama dan kedua tahun ini, yang berdampak pada penurunan biaya tetap tunai sebesar tiga persen menjadi Rp1,4 triliun.
|Baca juga: APARI Dorong Keterlibatan Pialang Asuransi dalam Pembentukan Kebijakan OJK
|Baca juga: Pengamat Sebut Pasal 251 KUHD Cegah Orang Lakukan Penipuan di Asuransi
“Perusahaan berharap dapat mengakui tambahan penghematan biaya setelah pelaksanaan kontrak layanan cloud baru dengan Alibaba dan Tencent,” ungkap Manajemen GoTo dalam keterangan resminya yang dikutip dari The Business Times, Jumat, 1 November 2024.
Pendapatan segmen teknologi keuangan GoTo juga tumbuh signifikan, yakni 128 persen secara tahunan menjadi Rp1 triliun, sementara kerugian sebelum EBITDA yang disesuaikan berhasil dipersempit sebesar 83 persen menjadi Rp65 miliar.
CEO GoTo Patrick Walujo menyatakan strategi perusahaan adalah mengarahkan pengguna yang tepat agar dapat memanfaatkan produk pinjaman yang bertanggung jawab dari perusahaan. “Kemajuan kami saat ini memungkinkan segmen teknologi keuangan diperkirakan mencapai EBITDA positif pada kuartal berikutnya, lebih cepat satu tahun dari jadwal,” ujarnya.
|Baca juga: GoPay Asuransi Resmi Meluncur, Perlindungan Kesehatan Mulai dari Rp60 Ribu!
|Baca juga: Tumbuh 7,33%, WOM Finance Raup Laba Bersih Rp151 Miliar hingga Kuartal III
Segmen layanan on-demand GoTo juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan bruto sebesar 22 persen menjadi Rp3,7 triliun, dengan EBITDA yang disesuaikan sebesar Rp156 miliar, berbanding terbalik dari kerugian sebesar Rp48 miliar pada tahun lalu.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News