Media Asuransi, JAKARTA – Banyak sekali yang akan bertanya, sudah umur 25 tahun, apa aja sih yang sudah kamu capai? Akhirnya, tidak sedikit anak muda yang merasa insecure, merasa tidak berarti karena kalah dari anak-anak berumur 25 tahun lainnya yang sudah sukses bahkan sudah memiliki harta yang sepertinya mustahil buat kita miliki saat menginjak umur 25 tahun.
|Baca juga: Mau Gaji Sesuai Harapan? Begini Cara Negosiasinya!
|Baca juga: Apakah Perempuan Lebih Rawan Kecelakaan? Simak Fakta Berikut!
Padahal kamu perlu tahu, setiap orang memiliki garis start yang berbeda-beda. Bisa saja, orang-orang sukses tersebut sudah bekerja sejak umur 17 tahun, sedangkan kamu baru saja bekerja di umur 23 tahun. Jadi, tidak bisa dibilang semua orang pasti akan memiliki ukuran sukses yang sama. Jangan sampai hilang arah atau putus asa dulu.
Mengutip OCBC, Minggu, 11 Mei 2025, mari simak cara mengatasi quarter life crisis di artikel ini:
Miliki tujuan
Kebiasaan anak muda adalah hidup mengikuti arus atau hidup yang punya prinsip You Only Live Once (YOLO). Akhirnya, mereka jadi enggan untuk merencanakan bahkan memiliki tujuan dalam hal yang mereka kerjakan. Padahal, tujuan tidak melulu tujuan akhir yang besar, kamu bisa memulai dari hal yang terkecil.
Misalkan, kamu ingin punya kebiasaan kecil yang baik, seperti bangun tidur pagi dan membiasakan diri bermeditasi atau mulai menabung Rp20 ribu per hari di celengan atau berinvestasi. Memiliki tujuan ini sangat penting sebagai langkah awal dan cara mengatasi quarter life crisis.
Karena dari tujuan ini akan memudahkan dalam pembuatan rencana, baik dalam keuangan maupun keuangan. Dalam keuangan, kamu juga harus membiasakan memiliki tujuan dalam menabung/berinvestasi, apa yang ingin kamu capai, dan jumlahnya berapa. Dengan memiliki tujuan yang jelas, kamu akan semakin tahu arah keuangan kamu.
|Baca juga: 6 Tips Bijak Berinvestasi di Reksa Dana Pasar Uang saat Market Volatile
|Baca juga: SNLIK 2025, Indeks Literasi Perasuransian 45,45% dan Indeks Inklusi Perasuransian 28,50%
Jangan biasakan berutang konsumtif
Kebiasaan kedua yang dilihat dari anak muda setelah mendapatkan pekerjaan pertama adalah memiliki kartu kredit pertama yang biasanya akan tergoda untuk digunakan. Akhirnya, mereka cenderung menambah utang konsumtif dibandingkan dengan menambah aset produktif.
Sebisa mungkin, ketika kamu akan berutang, kamu benar-benar pertimbangkan dengan matang. Mengapa kamu sampai berutang? Apakah barang yang kamu beli ini benar-benar penting? Atau barang yang kamu beli hanya untuk kesenangan kamu sesaat?
Jangan langsung membiasakan diri membeli barang yang sekiranya hanya kita inginkan. Cobalah membuat daftar mengapa kita harus membeli barang tersebut dan kalau kita tidak membelinya sekarang, apa yang akan terjadi dalam kehidupan kita. Tidak ada salahnya merencanakan dari sekarang, daripada menunda keberhasilan masa depan kita.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

