1
1

Kena Bully di Kantor? Jangan Takut, Berikut Cara Cerdas Menghadapinya!

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Ketika bekerja, kita tentu akan mengharapkan suasana kerja yang sehat dan nyaman. Karena dengan suasana kerja sehat dan nyaman dapat memicu produktivitas kerja jadi lebih baik dan perasaan yang bagus selama berada di kantor.

Tapi nyatanya, sampai saat ini masih ada perilaku bully yang sering terjadi di lingkungan kerja. Akibatnya, kamu jadi lebih mudah stres dan semakin tidak bersemangat untuk mulai bekerja. Meski terdengar sepele, tindakan bully bukan sesuatu yang patut diremehkan.

|Baca juga: Apakah Perempuan Lebih Rawan Kecelakaan? Simak Fakta Berikut!

|Baca juga: Lembur Tidak Melulu Solusi! Berikut 6 Cara Cerdas Atur Waktu di Tempat Kerja

Beberapa contoh bully yang kerap terjadi di dalam lingkungan kerja di antaranya persaingan yang tidak sehat, bully antara senior dan junior, seringnya terjadi tuduhan tidak mendasar, intimidasi secara nonverbal, dan menetapkan target yang berlebihan pada korban.

Lalu, apa yang bisa kita lakukan jika mengalami bully di kantor? Mengutip Tugu Insurance, Minggu, 11 Mei 2025, berikut tips yang bisa kamu lakukan untuk saat terkena bully:

Meluruskan pokok masalah

Terkadang, kamu perlu meluruskan duduk perkara yang jadi penyebab mengapa kamu mendapat perlakuan bully. Bully bisa muncul akibat gosip yang tidak mendasar, salah paham atau ada seseorang yang dengan sengaja menargetkanmu sebagai pelampiasan amarah.

Kamu bisa mengajak bicara orang yang bully di kantor, dan luruskan pokok permasalahannya. Cari situasi dan tempat yang nyaman ketika ingin memulai percakapan bersama orang yang menargetkanmu, mulailah dengan suara yang tenang, intonasi yang pas dan santai.

Hindari memulai komunikasi dengan amarah, pertikaian atau konfrontasi kasar yang bisa menimbulkan masalah yang lebih besar. Kemudian, cari tahu apa alasan ia melakukan bully. Jika ternyata yang terjadi adalah salah paham maka kamu harus meluruskan hal tersebut. Dengan begitu, kamu bisa menyelesaikan masalah langsung pada intinya dan tidak bertele-tele.

Jangan balas bully

Ketika mendapatkan perlakuan bully, biasanya banyak orang akan merasa marah, kesal, sedih, dan tidak nyaman. Bahkan, akan ada perasaan ingin membalas si pem-bully dengan amarah yang sama. Tapi, meski kamu merasa marah, hindari untuk membalas perlakuannya dengan bully. Kamu mungkin merasa hal itu adalah tindakan memproteksi diri, namun sejatinya tindakan yang berlandaskan emosi tidaklah baik.

|Baca juga: Laba OCBC (NISP) Tumbuh 11% Jadi Rp1,29 Triliun di Kuartal I/2025

|Baca juga: Mau Gaji Sesuai Harapan? Begini Cara Negosiasinya!

Mencari dukungan teman

Cobalah cari dukungan dari teman atau keluarga yang bisa mendengarkan masalahmu dengan bijak. Kamu tidak perlu meminta mereka mendukungmu, tapi mintalah mereka berikan sudut pandang dan juga solusi atas masalah yang kamu hadapi.

Perhatikan juga dengan memilih orang yang tepat untuk kamu ajak bicara, jangan sampai orang tersebut malah memberikan pengaruh tidak baik untuk melakukan hal yang tidak diinginkan. Karena dengan kamu bercerita, dan orang itu mendengarkan, hal tersebut dapat mengurangi beban dan kesedihanmu kita.

Bicara dengan supervisor, manager, atau HRD

Setelah berbagai cara sudah kamu lakukan, tapi kamu masih saja mengalami bully. Saatnya kamu untuk melapor ke pihak yang lebih berwenang. Kamu bisa menceritakan masalah yang kamu hadapi di kantor kepada supervisor, manager, atau HRD.

Ceritakanlah kepada mereka apa yang kamu hadapi dan kendala yang kamu dapatkan dalam menjalankan kewajibanmu sebagai seorang pegawai. Jika memungkinkan, mintalah kepada atasanmu untuk melakukan pembicaraan terbuka dengan orang yang menargetkanmu. Dengan begitu, kamu bisa menyelesaikan masalah dengan baik tanpa perlu meluapkan amarah.

|Baca juga: 6 Tips Bijak Berinvestasi di Reksa Dana Pasar Uang saat Market Volatile

|Baca juga: SNLIK 2025, Indeks Literasi Perasuransian 45,45% dan Indeks Inklusi Perasuransian 28,50%

Intinya, jika kamu mengalami bully di kantor, kuncinya tetap hadapi dengan kepala dingin. Karena dengan begitu, kamu sudah memulai langkah menjadi individu yang lebih bijaksana.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Premi Asuransi Januari-Maret 2025 Sebesar Rp87,71 Triliun
Next Post 2 Tips Sederhana untuk Mengatasi Quarter Life Crisis
mediaasuransi_pd_728x90_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x600_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x250_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x100_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x50_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x480_std_hsbc

Member Login

or