1
1

Realisasi Belanja Negara per Agustus 2023 Mencapai Rp1.674,7 Triliun

Realisasi penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN KITA). | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati, melaporkan bahwa realisasi Belanja Negara di Agustus 2023 mencapai Rp1.674,7 triliun atau 54,7% dari total pagu APBN. Artinya, angka ini tumbuh 1,1% secara year on year (yoy).

Komponen Belanja Pemerintah Pusat (BPP) telah terealisasi sebesar Rp1.170,8 triliun atau 52,1% dari pagu, hal ini ditopang oleh Belanja K/L sebesar Rp581,6 triliun dan Belanja non-K/L sebesar Rp589,1 triliun. Sebanyak 55,5% dari BPP atau sebesar Rp649,7 triliun merupakan belanja yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.

“Adapun manfaat tersebut antara lain seperti Perlindungan Sosial, Petani dan UMKM, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 9,9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), kartu sembako bagi 18,7 juta KPM, dan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN) untuk 96,7 juta peserta, serta berupa bantuan benih, mulsa, pupuk organik, alat/mesin pertanian, dan bantuan ternak,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Rabu, 20 September 2023.

Selain itu, pemerintah juga telah menyalurkan subsidi dan kompensasi listrik untuk 39,3 juta pelanggan, subsidi LPG 3 Kg untuk 4,7 juta metrik ton, subsidi dan kompensasi untuk 10.224,5 ribu kilo liter BBM, dan subsidi perumahan untuk 132,4 ribu unit.

|Baca juga: Belanja Negara per April 2023 Mencapai Rp765,8 Triliun

Sedangkan dari sektor pendidikan, tersalurkan manfaat seperti Program Indonesia Pintar untuk 11,4 juta siswa, Kartu Indonesia Pintar Kuliah untuk 725,3 ribu mahasiswa, Bantuan Operasional Sekolah (Kemenag) untuk 6,3 juta siswa, Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri untuk 197 PTN, serta Kartu Prakerja untuk 804,85 ribu peserta.

Di sisi lain untuk Sektor Infrastruktur, tersalurkan manfaat seperti pembangunan/rehabilitasi sarana dan prasarana pendidikan, sanitasi/persampahan, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), jalan, jembatan, rel kereta api, bandara, pelabuhan, bendungan, dan irigasi. Selain itu, juga digunakan untuk memberikan bantuan stimulan perumahan gempa Cianjur sebanyak 42,4 ribu Kepala Keluarga.

“Belanja prioritas juga terus dijaga. Realisasi belanja prioritas mengalami pertumbuhan positif di semua sektor, yaitu kesehatan 5,5% yoy, ketahanan pangan 7,0% yoy, Pendidikan 7,1% yoy, dan infrastruktur 8,3% yoy,” pungkas Sri Mulyani.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Harga Emas Spot Masih Berpeluang Melemah
Next Post Podomoro Golf View dan UI Berkolaborasi Hadirkan Apartment untuk Mahasiswa

Member Login

or