Direktur Great Eastern Life Indonesia, Fauzi Arfan, mengatakan bahwa IFRS 17 merupakan standar dalam akuntansi guna mengatur perlakuan akuntansi yang disepakati secara internasional untuk kontrak asuransi.
“Penerapan IFRS 17 akan memberi dampak pada seluruh standar akuntansi keuangan asuransi di Indonesia yang akan mengacu kepada standar internasional. Dengan demikian, industri asuransi dapat memiliki ukuran yang standar, dapat memberikan pelayanan terbaik, serta dapat berkompetisi secara sehat dan lebih efisien,” ujar Fauzi kepada Media Asuransi.
Selanjutnya, Fauzi juga merasa bahwa IFRS sangat dibutuhkan guna mengatasi kelemahan dalam metode akuntansi yang ada pada industri asuransi. Sebelum diberlakukan IFRS 17, perusahaan asuransi mengikuti standar IFRS 4 tahun 2004. Namun, IFRS 4 memiliki kelemahan di antaranya kurangnya konsistensi dan transparansi dalam laporan keuangan perusahaan asuransi. Selain itu, ketika perusahaan asuransi beroperasi menggunakan metode yang berbeda tentu akan menyulitkan pemahaman dan perbandingan laporan keuangan.
“IFRS 17 mencakup model akuntansi untuk pengakuan, pengukuran, dan penyajian kontrak asuransi dan berfokus pada penilaian nilai wajar atas kontrak asuransi yang lebih konsisten dengan penilaian portofolio asuransi. Hal ini diharapkan akan meningkatkan transparansi, konsistensi, dan relevansi informasi keuangan dalam industri asuransi,” lanjutnya.
“Beberapa negara telah menerapkan IFRS 17 sejak 1 Januari 2023. Meskipun tenggat waktu penerapan IFRS 17 di Indonesia mungkin dapat disesuaikan, perusahaan asuransi di Indonesia harus bergerak maju dalam persiapan dan penerapan standar ini untuk memastikan kesesuaian dan kepatuhan yang tepat waktu,” tambahnya.
Adapun yang menjadi kendala dalam penerapan IFRS 17 ada beberapa hal seperti, Kompleksitas Standar IFRS 17 adalah standar akuntansi yang kompleks dan teknis, khususnya dalam konteks asuransi, sumber daya dan keahlian dalam penerapan IFRS 17 perlu tenaga kerja yang terampil dan ahli dalam bidang akuntansi asuransi, aktuaria, dan analisis keuangan. Selanjutnya infrastruktur dan teknologi perlu sistem dan infrastruktur teknologi yang mampu mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data secara tepat dan efisien, kualitas data seperti data yang akurat dan lengkap sangat penting dalam penerapan IFRS 17.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News