Direktur Teknik PT Asuransi Tugu Kresna Pratama Syamsul Bahri secara resmi menyandang gelar Doktor dalam Bidang Ilmu Administrasi Universitas Indonesia setelah dilantik pada Senin, 19 Juni 2017 di Auditorium Juwono Sudarsono (AJS), Gedung F Lantai 2 Kampus Fisip-UI, Depok. Pengukuhan ini dilakukan oleh Prof Dr Ferdinand D Saragih MA yang juga sekaligus pembimbing dan promotor Syamsul dalam menyelesaikan disertasi S3 yang berjudul “Insurers Factor dan Penetapan Retensi untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan Asuransi dalam Industri Perasuransian di Indonesia”.
Penyelesaian Disertasi Syamsul ini juga dibantu oleh Ko-Promotor Ir Bernardus Yuliarto Nugroho MSM PhD. Sedangkan Tim Penguji Disertasinya adalah Prof Dr Irfan Ridwan Maksum MSi, Prof Dr Azhar Kasim MPA, Prof Dr Martani Huseini MBA, Prof Dr Chandra Wijaya MSi MM, Prof Dr Syamsul Ma’arif, dan Dr Toto Pranoto.
Tampak hadir mengikuti acara tersebut sejumlah eksekutif yang aktif di dunia perasuransian, diantaranya Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dadang Sukresna, Presiden Direktur PT Asuransi Himalaya Pelindung Kornelius Simanjuntak, Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi (STMA) Trisakti Ariyanti Suliyanto, perwakilan dari OJK, dan para pegiat asuransi lainnya.
Penelitian disertasi Syamsul ini bertujuan, pertama, menganalisis insurers factor yang mempengaruhi pembayaran premi reasuransi dalam dan luar negeri di industri perasuransian Indonesia periode tahun 2010-2014. Kedua, menentukan tingkat retensi perusahaan asuransi untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Disertasi Syamsul ini melahirkan saran diantaranya memberikan rekomendasi untuk meninjau kembali SEOJK No.31/SEOJK.05/2015 dengan melakukan penentuan retensi.
Dalam sidang tersebut salah satu penguji mempertanyakan keberanian Syamsul yang merekomendasikan direvisi SE-OJK, padahal OJK sendiri merupakan institusi yang diisi oleh orang-orang yang kredibel. Syamsul pun mengatakan, di OJK saat ini masih sedikit dari kalangan praktisi. “Kita lihat, memang di OJK banyak orang yang paham dengan peraturan secara industri, tapi sangat sedikit sekali praktisi di bidang asuransi, dan seharusnya mereka lebih memahami bagaimana kondisi industri asuransi, baru mereka membuat (peraturan),” jelas pria kelahiran Matak, Kepulauan Riau, April 1976 ini.
Syamsul Bahri lulus sebagai Doktor Ilmu Administrasi dengan yudisum “Sangat Memuaskan”. Sebagai Alumni S3 Universitas Indonesia, dirinya diberi mandat terus melakukan riset untuk memberikan kontribusi bagi bangsa serta menjaga kredibilitas kampus. Sebelumnya, disertasi Syamsul ini telah dipresentasikan terlebih dahulu di hadapan beberapa orang dari suatu jurnal internasional beberapa waktu lalu, yang datang ke Bali. B. Firman
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News