Media Asuransi, JAKARTA – PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) berkomitmen dalam memenuhi kewajiban perseroan di antaranya dengan telah melakukan pelunasan pokok Obligasi Berkelanjutan II Tahap II 2019 Seri B Senilai Rp473,5 miliar.
Pelunasan tersebut diterima oleh Pemegang Obligasi pada tanggal jatuh tempo 25 Juni 2024. ADHI juga telah melakukan pelunasan pokok Obligasi Berkelanjutan III Adhi Karya Tahap II Tahun 2021 Seri B Rp473,5 miliar. Pelunasan tersebut diterima oleh Pemegang Obligasi pada tanggal jatuh tempo 24 Agustus 2024.
“Melalui kesiapan pelunasan obligasi ini merupakan bukti bahwa perseroan berkomitmen penuh terhadap pemenuhan kewajiban yang ditanggung oleh perusahaan untuk menjaga kepercayaan dan kredibilitas perseroan,” tulis manajemen ADHI dalam keterangan resmi dikutip, Jumat, 30 Agustus 2024.
|Baca juga: Adhi Karya (ADHI) Bukukan Pendapatan Rp5,7 Triliun pada Semester I/2024
Hingga Juli 2024, ADHI telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp12,0 triliun. Perolehan kontrak baru di Juli 2024 didapat dari pekerjaan proyek Gedung sebesar 50%, Sumber Daya Air sebesar 29%, proyek Jalan & Jembatan sebesar 9%, sedangkan sisanya diperoleh dari proyek Properti dan Manufaktur.
Jika diurai dari sumber pendanaan bersumber dari pemerintah (Pemerintah, BUMN/D, Loan) sebesar 81% dan sisanya bersumber dari Swasta sebesar 19%. Ditinjau dari lini bisnis, perolehan kontrak masih didominasi 90% dari lini Engineering & Construction, 4% Property & Hospitality, 4% Manufacture, dan 2% dari lini Investment & Concessions.
Sampai dengan bulan Juli 2024, ADHI berhasil memperoleh beberapa kontrak besar antara lain Sarana & Prasarana Tambak Udang Sumbawa KKP RI, Istana Wakil Presiden, EPCC Jetty & Propylene Storage Tank, serta Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek Fase II.
Hingga semester I/2024, Adhi Karya membukukan pendapatan sebesar Rp5,7 triliun. Kemudian dari sisi laba kotor, ADHI mencetak laba kotor Rp521,7 miliar. Dari sisi bottom line, ADHI mencetak laba selama semester I/2024 sebesar Rp13,8 miliar atau naik sebesar 11% dari laba bersih periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp12,4 miliar.
Kenaikan laba tersebut dikontribusi oleh proyek seperti jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo, jalan Tol Yogyakarta-Bawen, dan Pembangunan Rumah Susun Polri dan BIN IKN-Penajam Paser. Peningkatan laba bersih ini mengindikasikan ADHI tetap mampu bertumbuh di tengah sentimen industri konstruksi yang kurang baik.
|Baca juga: Adhi Karya Kantongi Fasilitas Kredit Rp1,35 Triliun dari Bank Mandiri
Total aset ADHI pada semester I/2024 mencapai Rp36,2 triliun. ADHI telah menurunkan utang usaha sebesar 14% dan utang bank & obligasi sebesar 20% sehingga Liabilitas ADHI pada semester I/2024 tercatat Rp26,9 triliun atau turun 14% dari tahun sebelumnya sebesar Rp31,3 triliun. “Hal ini menunjukkan komitmen ADHI untuk memenuhi kewajiban yang dimiliki. Ekuitas ADHI pada semester I/2024 sebesar Rp9,2 triliun.”
Dari sisi Net Cash Flow Provided by Operating Activites ADHI mampu membukukan nilai positif sebesar Rp1,0 triliun dimana dikontribusikan dari realisasi pembayaran LRT sebesar Rp4,1 triliun dan pembayaran dari termin proyek-proyek yang dikerjakan perseroan. Pembayaran tersebut diharapkan dapat meningkatkan likuiditas ADHI untuk mendukung percepatan penyelesaian proyek.
Dengan demikian, solvabilitas menunjukkan perbaikan dimana Rasio DER Total dari tahun sebelumnya 3,41x menjadi 2,91x, rasio DER Interest Bearing Debt ADHI pun turut menunjukkan perbaikan dari 1,29x pada tahun sebelumnya menjadi 1,04x. Rasio solvabilitas merupakan tolok ukur kemampuan suatu usaha dalam melunasi utang atau pinjaman dalam jangka waktu tertentu, hal ini menunjukkan kondisi postur kinerja ADHI yang semakin sehat.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News