1
1

BEDAH SAHAM: Mengintip Kinerja Keuangan WEGE

Ilustrasi. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Kinerja pendapatan dan laba bersih PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) diperkirakan tidak akan mencapai target awal sebesar Rp5,87 miliar dan laba bersih Rp320 miliar.

Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Company Update bertajuk Wijaya Karya Bangunan Gedung (WEGE IJ/Not rated) – Site visit note: Reconstructing confidence through modular rebranding, analis Mirae Sekuritas, Sia Nawir, memaparkan bahwa WEGE, salah satu dari tujuh anak perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), telah tumbuh dan berkembang dengan memberikan service-nya kepada pemerintah, BUMN, dan perusahaan swasta di seluruh negeri. WEGE saat ini beroperasi dalam tiga segmen, yaitu konstruksi, investasi & konsesi, dan konstruksi off-site (modular & bangunan pracetak).

|Baca juga: Bedah Saham: Menimbang Prospek Lonjakan Kinerja WIKA Gedung (WEGE)

WEGE ditunjuk langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membangun perumahan bagi pekerja konstruksi di IKN Nusantara dengan metode ‘offsite construction’ atau teknologi modular yang dimiliki perusahaan. WEGE merupakan pionir pengembangan industri modular di Indonesia, perusahaan berharap teknologi modular yang dimilikinya dapat mendongkrak pendapatannya ke depan minimal 10%.

Sia memaparkan Megaproyek IKN Nusantara akan mendatangkan lebih banyak kontrak untuk perusahaan konstruksi seperti WEGE. Namun, meski undang-undang IKN sudah ada, kontroversi publik seputar kebijakan pemindahan ibu kota masih tetap ada. Apalagi, kelanjutan IKN akan bergantung pada pemilihan umum pada 2024. Meski ada kemungkinan kelompok oposisi akan melanjutkan proyek IKN, masih ada kemungkinan mereka akan menunda atau memperkecil ukuran proyek.

“Meskipun manajemen mengindikasikan bahwa pendapatan dan laba bersih tahun ini mungkin tidak mencapai panduan awal (pendapatan: Rp5,87 triliun; laba bersih: Rp320 miliar), mereka percaya bahwa angka top line dan bottom line masih akan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Menurut kami target WEGE sedikit agresif,” jelasnya.

Sia mengatakan Mirae tidak memiliki rating untuk WEGE. Saat ini, WEGE diperdagangkan pada 9,6x trailing P/E (+0,3 SD dari trailing P/E 5 tahun). Pembukaan kembali ekonomi secara penuh tahun depan akan menjadi pendorong utama untuk melanjutkan proyek konstruksi.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Krom Bank Indonesia telah Penuhi Aturan Modal Minimal Rp3 Triliun
Next Post Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Bps Menjadi 5,50 Persen

Member Login

or