1
1

Pasar Saham Asia-Pasifik Dibuka Jatuh, Nikkei Ambruk

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Pasar saham Asia-Pasifik sebagian besar jatuh pada perdagangan Selasa pagi. Bahkan saham-saham Jepang, yang telah memecahkan rekor reli sejak awal tahun, terlihat tergelincir.

Mengutip CNBC International, Selasa, 16 Januari 2024, Nikkei turun 0,45 persen di awal perdagangan setelah indeks harga barang korporasi Jepang datar daripada tahun lalu, ketimbang penurunan 0,3 persen yang diperkirakan para ekonom dalam jajak pendapat Reuters. CGPI juga naik 0,3 persen bulan ke bulan di Desember, dari ekspektasi.

|Baca: Minyak Dunia Tertekan di Tengah Konflik Timur Tengah

Indeks Topix yang berbasis luas juga mengalami kerugian sebesar 0,44 persen. Indeks acuan Nikkei 225 di negara ini telah mencapai angka penting yaitu 34 ribu, 35 ribu, dan 36 ribu dan merupakan level yang belum pernah dicapai indeks ini sejak 1990.

Di Australia, S&P/ASX 200 berada pada kecepatan kerugian hari ketiga berturut-turut dengan turun hampir satu persen. Sedangkan Kospi Korea Selatan turun 0,8 persen. Saham berkapitalisasi kecil Kosdaq turun 0,4 persen.

Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di 16,165 yang menunjukkan pembukaan lebih lemah dibandingkan dengan penutupan HSI di 16.216,33.

Pasar Saham AS tutup

Sementara itu, pasar Saham AS tutup pada Senin waktu setempat (Selasa WIB), karena hari libur Martin Luther King. Namun kontrak berjangka menunjukkan bahwa tiga indeks utama kemungkinan besar akan turun ketika pasar melanjutkan perdagangan.

|Baca: Skechers Basketball Mendobrak Arena

Kontrak berjangka yang terkait dengan Dow Jones Industrial Average turun 0,13 persen, sementara kontrak berjangka S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing turun 0,15 persen.

Investor menantikan data penjualan ritel AS di Desember yang akan dirilis pada Rabu waktu setempat. Rilis itu dapat memicu ketakutan resesi dan kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi jika belanja konsumen menunjukkan tanda-tanda melambat.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BI: Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Ekonomi
Next Post Emiten Prajogo Pangestu CUAN Masuk Daftar Pemantauan Khusus BEI

Member Login

or