Media Asuransi, GLOBAL – Indeks Dow Jones berakhir di atas level 39.000 untuk pertama kalinya pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Kondisi itu terjadi menyusul pendapatan besar-besaran dari Nvidia yang mendorong putaran baru pembelian bullish atas kecerdasan buatan.
Mengutip The Business Times, Jumat, 23 Februari 2024, indeks Dow Jones berakhir di posisi 39.069,11 atau naik 1,2 persen. Indeks S&P 500 yang berbasis luas melonjak 2,1 persen menjadi 5.087,03, juga mencetak rekor. Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi naik 3,0 persen menjadi 16.041.
Saham Nvidia melonjak 16,4 persen, mengangkat nilai pasarnya menjadi hampir US$2 miliar, setelah melaporkan bahwa laba kuartalannya melonjak menjadi US$12,3 miliar –rekor pendapatan tertinggi yang didorong oleh permintaan akan teknologinya untuk mendukung kecerdasan buatan.
|Baca juga: Mau Belanja Saham saat IHSG Rawan Terkoreksi? Coba Cek 4 Saham Berpotensi Cuan Ini
“Nvidia menunjukkan bahwa AI akan tetap ada. Ini adalah titik kritis di mana AI akan menjadi arus utama dan diadopsi secara massal dan ini akan menjadi sangat bullish,” kata Adam Sarhan dari 50 Park Investments.
Dolar AS melemah
Di sisi lain, dolar AS melemah pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Pelemahan terjadi karena pasar saham mencapai rekor tertinggi dan mendorong optimisme di seluruh kelas aset. Kemudian, para pedagang mencerna survei aktivitas bisnis yang sebagian besar lebih baik dari perkiraan, mencari implikasi terhadap suku bunga.
Angka Flash Purchasing Managers’ Index (PMI) menunjukkan penurunan aktivitas bisnis zona euro mereda di Februari. Kondisi itu karena sektor jasa yang dominan menghentikan kontraksi enam bulan berturut-turut, mengimbangi kemerosotan di sektor manufaktur.
|Baca juga: OCBC Syariah Salurkan Dana Zakat Bagi Hasil untuk Dukung Usaha Mikro
Euro terakhir naik 0,3 persen menjadi US$1,0851, setelah naik lebih dari 0,5 persen ke level tertinggi dalam hampir tiga minggu setelah data aktivitas Prancis lebih kuat dari perkiraan, sebelum turun kembali setelah data Jerman mengecewakan. Sedangkan sterling naik 0,3 persen menjadi US$1,2674.
Hal ini membuat indeks dolar AS, yang mengukur mata uang tersebut terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,25 persen menjadi 103,67 dan berada di jalur penurunan mingguan sekitar 0,5 persen,. Jika dipertahankan, akan menjadi penurunan mingguan pertama di 2024.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News