1
1

IHSG Cenderung Menguat, Ajaib Sarankan Koleksi SMRA, BRMS, NCKL 

Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed cenderung menguat terbatas dalam range 7.035-7.100.

Melalui laporan berita dan saham pilihan Ajaib Sekuritas Senin, 4 Desember 2023, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, menerangkan pada perdagangan Jumat (1/12), IHSG ditutup turun -0,29% atau -20,83 poin di level 7.059,90. “Hari ini IHSG diprediksi bergerak mixed cenderung menguat terbatas dalam range 7.035-7.100.”

Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi tahunan domestik pada November 2023 sebesar 2,86%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 2,56%. Inflasi pada November ditopang oleh kenaikan tarif transportasi, serta makanan dan minuman.

Di sisi lain, inflasi inti tahunan yang tidak termasuk komponen bergejolak, seperti energi dan makanan pokok tercatat 1,87%, lebih rendah dari bulan Oktober 2023 sebesar 1,91%. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan inflasi tetap terkendali dengan target 2%-4% di tahun 2023 dan 1,5%-3,5% di tahun 2024.

|Baca juga: Market Brief: S&P 500 Melesat Hampir 300 Poin

Sementara itu, pada pekan ini IHSG berpotensi sideways, setelah menguat dalam 5 minggu beruntun. Pelaku pasar mencermati keputusan suku bunga The Fed pada 13-14 Desember 2023 mendatang, meskipun potensi menahan suku bunga di level 5,25%-5,5% cukup besar.

Dari mancanegara, Jerome Powell pada pidatonya di akhir pekan menekankan bahwa pemotongan suku bunga dalam waktu dekat belum akan terjadi dan masih terlalu dini. Pernyataan tersebut berbanding terbalik dengan ekspektasi pasar yang memproyeksikan pemotongan suku bunga dilakukan dalam waktu dekat. Namun, Powell  menambahkan bahwa inflasi telah bergerak ke arah yang semestinya. Komentar tersebut direspon positif oleh pasar ekuitas dan membawa imbal hasil US Treasury jatuh ke level 4,19%, terendah sejak awal September 2023.

Dari Asia, PMI manufaktur Korea Selatan (Korsel) pada November 2023 berada pada level ekspansif sebesar 50, lebih baik dari bulan sebelumnya yang masih di level kontraksi sebesar 49,8. Perolehan tersebut mencerminkan industri manufaktur Korsel terakselerasi setelah 16 bulan beruntun di level kontraksi.

Adapun saham-saham Pilihan Ajaib Sekuritas pada perdagangan hari ini adalah:

1. SMRA
Buy: 615
TP  : 635
Stop loss: <600

SMRA sideways dalam jangka pendek di atas MA (5,20,100). Membentuk inverse head and shoulder. Indikator stochastic crossing di area middle to oversold.

Per September 2023, SMRA memperoleh marketing sales Rp3 triliun atau 60% dari target tahun 2023 sebesar Rp 5 triliun. Namun, optimisme penjualan di akhir kuartal-2023 berpotensi terakselerasi sejalan dengan relaksasi PPN DTP 100% hingga Juni 2024 untuk rumah dengan harga jual maksimal Rp5 miliar.

2. BRMS
Buy:199
TP  : 206
Stop loss: <195

BRMS bullish dalam major tren di atas MA (20,100). Berpotensi bullish continuation. Membentuk higher peak dan higher low dengan volume jual yang menurun. Indikator MACD bar histogram positif.

Pada Jumat (1/12), harga komoditas emas melonjak +1,76% di level US$2.071 per oz menyusul penurunan imbal hasil US Treasury yang turun ke level 4,19%. Per September 2023, laba bersih BRMS tumbuh 65% yoy menjadi US$10,66 juta. Sementara itu, pendapatan BRMS juga tumbuh 294% yoy menjadi US$32,74 juta. Lonjakan pendapatan diakibatkan pabrik emas kedua BRMS mulai beroperasi dan akan mencapai kapasitas penuh pada akhir kuartal 2023.

3. NCKL
Buy :1.055
TP  : 1.095
Stop loss: <1.010

NCKL berpotensi bullish reversal dari bearish jangka pendek. Membentuk long white candle di area support. Pergerakan harga di atas MA (5,20,100) dan MACD bar histogram mulai positif.

Harga nikel LME kembali terakselerasi +2,45% di level 16.962 per ton pada Jumat (1/12). Per September 2023 NCKL berhasil membukukan pendapatan Rp17,3 triliun atau tumbuh 135% yoy. Alhasil, laba bersih juga mengalami kenaikan 25% yoy di level Rp4,5 triliun.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Market Brief: S&P 500 Melesat Hampir 300 Poin
Next Post Sinar Mas Agro Resources (SMAR) Siap Lunasi Obligasi Rp380 Miliar

Member Login

or