Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 7.287 atau melemah 2,91 persen dalam seminggu lalu pada akhir perdagangan Jumat, 8 November 2024. Saat ini IHSG berada dalam fase downtrend untuk jangka pendek dengan momentum penurunan yang kuat.
“Apabila melihat dari data foreign flow, IHSG berpotensi untuk terus melanjutkan penurunan hingga level 6.800-6.900 yang tidak harus langsung menuju ke level tersebut tentunya,” tegas Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Dimas Krisna Ramadhani, dikutip dari risetnya, Selasa, 12 November 2024.
|Baca juga: Laba Manulife Indonesia per September 2024 Melonjak 212,83%
|Baca juga: Dapat Lampu Hijau, BNP Paribas dan Prudential Rambah Pasar Asuransi di China
Secara teknikal, terang Dimas, saat ini IHSG tertahan di MA50 weekly sehingga berpotensi untuk mengalami penguatan sementara dalam jangka pendek. Area support dan resisten IHSG saat ini berada di level 7.100 sebagai support dan 7.400 sebagai resisten.
Ia menambahkan melihat pergerakan IHSG yang cenderung memiliki rentang support dan resisten yang lebar maka membaca pergerakan IHSG tidak semudah melihat dari sisi teknikal analisis jika ingin benar memprediksi pergerakan IHSG.
“Data foreign flow juga harus diperhatikan misal ketika IHSG mengalami kenaikan, apakah terjadi akumulasi dari investor asing atau justru melanjutkan distribusi sehingga hanya berupa mark up, seperti yang sering terjadi salah satunya pada Jumat kemarin,” jelasnya.
|Baca juga: Dituduh Lakukan Penipuan, Begini Penjelasan Manajemen Sumber Global Energy (SGER)
|Baca juga: Dapat Lampu Hijau, BNP Paribas dan Prudential Rambah Pasar Asuransi di China
Mengulas tentang potensi pasar pada 11-15 November 2024, Dimas mengimbau para trader benar-benar mencermati sejumlah sentimen yang kemungkinan memengaruhi pasar selama satu pekan ke depan. Senitmen itu yakni inflasi tahunan AS di Oktober dan PPI bulanan AS.
|Baca juga: WOM Finance Bidik Bisnis Tumbuh Double Digit di 2025, Ini Strateginya!
|Baca juga: Kasus Prudential Viral di TikTok, Pengamat Ungkap Masalah Utama Penolakan Klaim Asuransi
Berkaca pada kondisi market yang masih rawan koreksi, PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan satu Reksa Dana Saham Power Fund Series yang berisikan saham-saham konsumer yang defensif dan tiga saham defensif untuk inspirasi trading pada minggu ini hingga Jumat, 15 November 2024 yakni:
1. Buy Reksa Dana Saham Premier ETF Indonesia Consumer (XIIC)
Reksa Dana Saham Power Fund Series (PFS) ini underlying-nya berisikan saham-saham konsumer yang defensif saat market sedang koreksi. Terlebih, Reksa Dana Saham XIIC ini menjadi salah satu produk PFS yang memiliki kinerja yang baik dalam tiga tahun terakhir.
2. Buy on Pullback INDF (Current Price: Rp7.700, Entry: Rp7.550, TP: Rp7.800, ST: Rp7.500)
Emiten ini menjadi salah satu bluechip yang mengalami akumulasi dari investor asing. Sentimen fundamental, berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 224 persen secara tahunan didorong keuntungan kurs. Lebih dari itu, sektor konsumer menjadi salah satu sektor yang defensif, ketika market koreksi.
3. Buy on Breakout BREN (Current Price: Rp6.875, Entry: Rp6.900, TP: Rp7.300, ST: Rp6.700)
Emiten ini menjadi saham yang digunakan untuk menjaga pergerakan IHSG. Berhasil rebound dari area support dengan lonjakan volume transaksi. Sentimen positif setelah pengumuman tidak terbuktinya dugaan transaksi semu di sahamnya menjadikan saham ini layak ditradingkan pekan ini.
4. Buy BRMS (Current Price: Rp450, Entry: Rp450, TP: Rp520, ST: Rp415)
Emiten ini konsisten membentuk higher high dan higher low sejak keluar dari tren sideways-nya di September lalu. Kenaikannya disertai akumulasi yang dilakukan investor asing sejak September. Menariknya, sentimen harga komoditas emas yang terus mencatatkan kenaikan menguntungkan BRMS sebagai salah satu produsen emas.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News