1
1

Harga Minyak Dunia Naik Usai Stok AS Tertekan

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Minyak berjangka naik pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Penguatan terjadi setelah Badan Informasi Energi (EIA) AS melaporkan penurunan minyak mentah dan data yang menunjukkan pasar tenaga kerja melemah sehingga memicu harapan Federal Reserve dapat segera menurunkan suku bunga.

Mengutip The Business Times, Jumat, 21 Juni 2024, minyak mentah berjangka Brent ditutup pada US$85,71 per barel, naik 64 sen atau 0,75 persen. Tertinggi sesi di US$85,89 merupakan yang tertinggi sejak 1 Mei. Minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk Juli, berakhir pada US$82,17 per barel, naik 60 sen, atau 0,74 persen.

“Pasar pasti sedang bangkit,” kata Analis Price Futures Group Phil Flynn.

Persediaan minyak mentah turun 2,5 juta barel dalam pekan yang berakhir 14 Juni menjadi 457,1 juta barel, kata EIA, dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan penurunan 2,2 juta barel.

|Baca juga: Kurs Dolar AS Hantam 6 Mata Uang Utama

“Stok di Cushing, Oklahoma, pusat pengiriman minyak mentah berjangka AS naik 307.000 barel,” kata EIA.

Tidak ada penyelesaian WTI pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB) karena hari libur AS, yang membuat perdagangan sebagian besar lesu. Kontrak Agustus yang lebih aktif naik 60 sen menjadi US$81,31. Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun pada minggu lalu.

Momentum pasar tenaga kerja telah surut seiring dengan perekonomian secara keseluruhan karena The Fed telah memperketat kebijakan untuk melawan inflasi. Dengan meredanya tekanan tersebut, penurunan suku bunga tahun ini masih mungkin dilakukan.

Suku bunga yang lebih rendah dapat mendukung harga minyak, yang tahun ini terpuruk karena lemahnya permintaan global. Pemotongan suku bunga AS akan membuat pinjaman menjadi lebih murah di negara dengan perekonomian terbesar di dunia, sehingga meningkatkan minat terhadap minyak seiring dengan peningkatan produksi.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Tren Penurunan Suku Bunga dan Yield Segera Datang
Next Post Obligasi Polytama Propindo Rp70 Miliar Bakal Jatuh Tempo 3 Bulan Lagi

Member Login

or