1
1

Nilai Kapitalisasi Pasar Saham Rp11.126 Triliun

Gedung Bursa Efek Jakarta | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa sejak pembukaan pasar saham pasca-libur lebaran pada 8 April 2025, IHSG day to day mengalami penurunan sebesar 7,90 persen dari 6.510,62 ke level 5.996,14. Pada hari pembukaan pasar saham, sempat mengalami halting selama 30 menit pada pukul 09.00 sampai dengan 09.30 WIB.

“Namun demikian tekanan sedikit berkurang pada 9 April 2025 dengan day to day tercatat sebesar minus 0,47 persen atau di level 5.967,99. Kemudian pada 10 April 2025, tercatat hasil positif dengan closing IHSG pada level 6.254,02 atau secara day to day naik sebesar 4,79 persen atau secara year to date (ytd) turun 11,67 persen,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Derivatif Keuangan, dan Bursa Karbon (PMDK) OJK, Inarno Djajadi, dalam pernyataan yang dikutip Selasa, 15 April 2025.

Sementara itu, data hingga Maret 2025 menunjukkan bahwa di tengah sentimen terhadap kondisi perekonomian global, pasar saham domestik ditutup menguat sebesar 3,83 persen month to date (mtd) pada 27 Maret 2025 ke level 6.510,62, atau secara ytd melemah 8,04 persen.

|Baca juga:Pasar Saham Diprediksi ‘Bergejolak’ Merespons Tarif Resiprokal Trump

Nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp11.126 triliun atau naik 2,27 persen mtd, atau turun 9,80 persen ytd. Sementara itu, non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp8,02 triliun mtd, atau secara ytd tercatat net sell sebesar Rp29,92 triliun.

Secara mtd, kinerja indeks sektoral terjadi penurunan di beberapa sektor dengan penurunan terbesar pada sektor healthcare dan consumer cyclicals. Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi harian pasar saham secara ytd tercatat Rp12,34 triliun, naik dibandingkan dengan rata-rata nilai transaksi harian pasar saham Februari 2025 sebesar Rp11,60 triliun.

Inarno juga mengatakan bahwa di pasar obligasi selama Maret, indeks pasar obligasi ICBI melemah 0,17 persen mtd, atau naik 1,75 persen ytd, ke level 399,54. Yield SBN rata-rata naik 13,19 bps (basis points) mtd (ytd turun 1,73 bps) per akhir Maret 2025.

|Baca juga: Pasar Saham Goyang, Saatnya Diversifikasi ke Aset Kripto?

Investor non-resident mencatatkan net buy sebesar Rp1,72 triliun secara mtd atau secara ytd mencatatkan net buy Rp15,23 triliun. Untuk pasar obligasi korporasi, investor non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp0,43 triliun secara mtd, atau net sell Rp1,41 triliun secara ytd.

Sementara itu di industri pengelolaan investasi, nilai Asset Under Management (AUM) tercatat sebesar Rp811,97 triliun pada 27 Maret 2025, naik 0,45 persen mtd atau turun 3,71 persen ytd.  Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat sebesar Rp493,91 triliun atau naik 0,75 persen mtd, secara ytd turun 1,07 persen. Tercatat net subscription sebesar Rp0,92 triliun secara mtd, atau secara ytd tercatat net subscription Rp1,35 triliun.

“Penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren yang positif. Tercatat nilai penawaran umum mencapai Rp57,68 triliun dengan Rp3,24 triliun di antaranya merupakan fundraising dari lima emiten baru. Sementara itu, masih terdapat 155 pipeline penawaran umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp72,54 triliun,” kata Inarno Djajadi.

|Baca juga: Tips Berinvestasi Saat Pasar Saham Bearish

Di sisi lain, penggalangan dana pada securities crowdfunding (SCF), sejak pemberlakuan ketentuan SCF hingga 26 Maret 2025, telah terdapat 18 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK. Tercatat ada 785 penerbitan efek dari 503 penerbit, 177.717 pemodal, dan total dana SCF yang dihimpun dan teradministrasi di KSEI sebesar Rp1,49 triliun.

Sedangkan pada pasar derivatif keuangan, sejak 10 Januari hingga 31 Maret 2025, tercatat 31 pelaku dan lima penyelenggara yang telah mendapatkan izin prinsip OJK. Total volume transaksi derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa efek sebesar 571.610 lot dan akumulasi nilai sebesar Rp710,63 triliun sejak tanggal 2 Januari 2025 hingga 31 Maret 2025.

Sementara itu, pada Bursa Karbon, sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 27 Maret 2025, tercatat 111 pengguna jasa yang mendapatkan izin dengan total volume  1.598.693 tCO2e dan akumulasi nilai Rp77,91 miliar.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post OJK Stop 1.123 Entitas Pinjol Ilegal dan 209 Penawaran Investasi Ilegal
Next Post Medela Potentia (MDLA) Resmi IPO, Sukses Himpun Dana Segar Rp685 Miliar
mediaasuransi_pd_728x90_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x600_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x250_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x100_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x50_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x480_std_hsbc

Member Login

or