1
1

Pasar Saham Goyang, Saatnya Diversifikasi ke Aset Kripto?

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Pasar saham Indonesia mengalami fluktuasi signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan, sempat terjadi trading halt setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok lebih dari 5%ke level 6.076,08 pada 18 Maret 2025.

Meski demikian, IHSG mampu bangkit kembali ke zona hijau setelah adanya penguatan nilai tukar rupiah. Kondisi ini mendorong investor untuk mencari alternatif investasi, salah satunya adalah aset kripto.

CMO Tokocrypto, Wan Iqbal, memberikan pandangannya bahwa dinamika pasar saham dan aset safe haven seperti emas serta Bitcoin memiliki perbedaan signifikan.

|Baca juga:967.500 Lembar Saham Benny Tjokrosaputro Sukses di Jual oleh BPA Kejagung

“Bitcoin turun 5%-10% dalam sehari adalah hal biasa, tetapi IHSG yang merupakan gabungan dari saham-saham perusahaan terbaik di Indonesia mengalami pergerakan 5% saja sudah berdampak besar,” ujar Iqbal dalam keterangan resmi dikutip, Sabtu, 22 Maret 2025.

Dia juga menambahkan bahwa IHSG merupakan salah satu indikator utama yang mencerminkan kondisi perekonomian nasional. Pergerakan IHSG tidak hanya mencerminkan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia, tetapi juga menjadi barometer stabilitas ekonomi secara keseluruhan. Hal yang serupa juga berlaku bagi pasar kripto, yang semakin berkembang sebagai alternatif investasi dan memiliki korelasi dengan dinamika ekonomi global serta adopsi teknologi keuangan di Indonesia.

|Baca juga: Tips Aman Terhindar dari Penipuan Kripto

“Kami berharap perekonomian Indonesia terus berkembang secara berkelanjutan, didukung oleh kebijakan yang kondusif, inovasi di sektor keuangan, serta meningkatnya literasi investasi di kalangan masyarakat,” ujarnya.

Di tengah ketidakpastian pasar saham, sambung dia, diversifikasi aset investasi menjadi langkah yang bijak untuk menjaga stabilitas keuangan. Salah satu pilihan yang dapat dipertimbangkan adalah pasar kripto. Salah satu keunggulan kripto adalah keberadaan stablecoin, yakni aset digital yang nilainya mengikuti Dolar AS atau emas. Ini memberikan kenyamanan bagi investor pemula yang ingin berinvestasi di kripto tanpa mengalami volatilitas tinggi seperti yang terjadi pada aset kripto lainnya.

“Selain stablecoin, aset kripto dengan fundamental kuat seperti Bitcoin juga menjadi pilihan bagi investor yang ingin memulai dengan aset yang lebih stabil sebelum mengeksplorasi aset dengan volatilitas lebih tinggi. Tren ini terlihat dari semakin banyaknya investor baru yang masuk ke pasar kripto Indonesia, dimulai dengan aset-aset yang lebih aman sebelum memperluas portofolio mereka,” jelas Iqbal.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post OYO Beri Diskon hingga 75% Selama Libur Idul Fitri 2025
Next Post Dow Jones Naik Tipis Respons Pernyataan Tarif Trump
mediaasuransi_pd_728x90_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x600_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x250_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x100_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x50_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x480_std_hsbc

Member Login

or