Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idAAA dengan prospek stabil untuk PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga) dan obligasi yang masih beredar. Prospek untuk peringkat perusahaan adalah stabil.
Pada saat yang sama, Pefindo juga menegaskan peringkat idAAA(sy) untuk Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I/2020. Pefindo juga menegaskan peringkat idAA untuk obligasi subordinasi Bank yang masih beredar, dua tingkat lebih rendah dari peringkat Bank karena adanya klausul non-viability.
|Baca juga: Laba Bank CIMB Niaga Naik 27,0% Jadi Rp8,4 Triliun
“Bank CIMB Niaga berencana untuk melunasi Obligasi Subordinasi III Tahap I Tahun 2019 Seri C sebesar Rp481,0 miliar dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2019 sebesar Rp83,0 miliar, yang keduanya jatuh tempo pada 19 Desember 2024 menggunakan dana internal, dengan penempatan di bank sentral sebesar Rp6,7 triliun per 30 Juni 2024,” tulis Pefindo dalam keterangan resmi dikutip, Rabu, 11 September 2024.
Peringkat tersebut terutama didorong oleh kemungkinan dukungan yang sangat kuat dari CIMB Group sebagai induk perusahaan, di samping profil kredit berdiri sendiri Bank CIMB Niaga yang mencerminkan posisi bisnis yang sangat kuat, profil permodalan yang sangat kuat, tetapi dibatasi oleh tingkat persaingan yang ketat dan kondisi makroekonomi yang penuh tantangan.
|Baca juga: Bank CIMB Niaga (BNGA) Patok Harga Private Placement Rp1.575 per Saham
“Peringkat dapat diturunkan jika Pefindo melihat pelemahan tingkat dukungan Induk yang signifikan, yang dapat tercermin dari penurunan material terkait kepemilikan dan kontribusi terhadap induk.”
Bank CIMB Niaga dibentuk pada tahun 2008 sebagai hasil penggabungan PT Bank Niaga Tbk dan PT Bank Lippo Tbk. Pada 30 Juni 2024, CIMB Group Sdn Bhd, Malaysia (100% dimiliki oleh CIMB Group Holdings Bhd, Malaysia) menguasai 92,46% saham Bank CIMB Niaga (termasuk yang dimiliki oleh PT Commerce Kapital sebesar 1,02%), sedangkan sisanya dimiliki oleh masyarakat (7,54%).
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News