Media Asuransi, GLOBAL – Bursa saham Wall Street menunjukkan kinerja yang beragam pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Situasi itu dengan Dow Jones mencapai rekor baru setelah data ekonomi menunjukkan pertumbuhan PDB kuartal kedua yang lebih kuat dari perkiraan awal.
|Baca juga: Laba Prudential Melonjak 9% di Semester I/2024, Ini Faktor Pendukungnya!
Mengutip The Business Times, Jumat, 30 Agustus 2024, indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 0,6 persen menjadi 41.335. Sementara indeks S&P 500 berbasis luas datar di 5.591,96. Sedangkan Nasdaq Composite Index yang berfokus pada teknologi turun 0,2 persen menjadi 17.516,43.
|Baca juga: Laba FWD Life Vietnam Melesat 70% di Semester I/2024
Pergerakan tersebut terjadi setelah data yang menunjukkan ekonomi AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 3,0 persen pada periode April hingga Juni -direvisi naik dari 2,8 persen. “Belanja konsumen memberikan dorongan,” kata Departemen Perdagangan.
Pelonggaran suku bunga
Di sisi lain, nilai tukar euro melemah terhadap dolar setelah data inflasi dari Jerman dan Spanyol menyebabkan investor meningkatkan taruhan mereka pada siklus pelonggaran suku bunga European Central Bank (ECB). Sedangkan inflasi turun di enam negara bagian penting Jerman pada Agustus, yang menunjukkan inflasi nasional dapat menurun secara signifikan bulan ini.
|Baca juga: KPK Langsung Tahan 2 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi di Jasindo
|Baca juga: Agen Asuransi Nakal Dijebloskan ke Penjara Usai Gelapkan Premi Klien
Mata uang tunggal tersebut turun 0,2 persen menjadi US$1,1098 setelah mencapai US$1,1072, setelah diperdagangkan pada US$1,1128 sebelum angka Jerman. Mata uang tersebut mencapai titik tertinggi dalam 13 bulan pada Jumat di US$1,1201.
Pasar uang memperkirakan 67 basis poin (bps) pemotongan suku bunga ECB pada 2024, dari sekitar 63 bps sebelum data tersebut. Investor sekarang menunggu rilis indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti AS pada Jumat –ukuran inflasi yang disukai Federal Reserve– yang dapat memberikan petunjuk tentang prospek suku bunga di AS.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News