1
1

3 Tantangan Utama yang Wajib Prabowo-Gibran Tuntaskan di Awal Pemerintahan, Apa Saja?

Presiden Prabowo Subianto. | Foto: Humas Setkab/Rahmat

Media Asuransi, JAKARTA – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menghadapi sejumlah tantangan krusial di awal masa kepemimpinannya. Setidaknya ada tiga persoalan utama yang perlu segera diatasi yakni dari sisi ekonomi, penurunan indeks demokrasi, dan stagnasi pemberantasan korupsi.

|Baca juga: Luhut Bergabung ke Pemerintahan Prabowo, Jadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional!

|Baca juga: Berikut Profil Lengkap Mayor Teddy yang Dilantik Jadi Sekretaris Kabinet

Mengutip laporan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Rabu, 23 Oktober 2024, tiga persoalan utama yang dimaksudkan yakni:

Ekonomi terasa baik, tapi lapangan kerja dan kebutuhan pokok jadi sorotan

Survei LSI Oktober 2024 menunjukkan 68,2 persen responden menilai kondisi ekonomi nasional berada dalam situasi ‘sedang’ hingga ‘baik’. Namun, dua masalah mendasar masih menjadi perhatian publik. Sebanyak 65 persen responden merasa lapangan kerja saat ini lebih sulit diakses dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

|Baca juga: Allianz Trade Tunjuk Bos Baru untuk 6 Negara ASEAN, Indonesia termasuk?

|Baca juga: Raffi Ahmad Dilantik Presiden Prabowo di Istana, Dapat Jabatan Apa?

Selain itu, 64 persen masyarakat menyatakan pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari semakin berat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sebanyak dua isu ini akan menjadi tantangan ekonomi yang harus segera direspons oleh pemerintahan baru.

Penurunan indeks demokrasi Indonesia

Secara politik, LSI menyoroti menurunnya indeks demokrasi Indonesia, berdasarkan laporan Economist Intelligence Unit. Dalam tiga tahun terakhir, indeks demokrasi Indonesia mengalami penurunan, dari 6,71 pada 2021 menjadi 6,53 pada 2023. Peringkat Indonesia di kancah internasional juga turun dari posisi ke-52 pada 2021 ke posisi ke-56 pada 2023.

|Baca juga: Lansia di Asia Tidak Terlalu Tertarik Punya Asuransi Jiwa, Kenapa?

|Baca juga: Dilantik sebagai Staf Khusus Presiden, Berikut Profil Lengkap Yovie Widianto

LSI menekankan pentingnya demokrasi dalam memastikan kebijakan publik tetap terkoreksi dan transparan. Kendati negara seperti China dan Singapura berhasil tumbuh pesat tanpa demokrasi penuh, Indonesia tetap membutuhkan mekanisme check and balances agar kebijakan tidak merugikan masyarakat dalam jangka panjang.

Stagnasi penanganan korupsi

Tantangan lain bagi pemerintahan Prabowo-Gibran adalah memperbaiki penanganan korupsi. Data Transparency International mencatat skor indeks persepsi korupsi Indonesia stagnan di angka 34 selama dua tahun berturut-turut, yaitu 2022 dan 2023. Bahkan, peringkat Indonesia turun dari posisi ke-110 pada 2022 menjadi peringkat ke-115 pada 2023.

|Baca juga: Gibran Rakabuming Raka Resmi Jadi Wapres, Ternyata Segini Harta Kekayaannya!

|Baca juga: Dapat Restu dari OJK, BRI Life Bakal Spin Off Unit Usaha Syariah di 2026

Ketiga isu tersebut menjadi pekerjaan rumah utama yang harus segera diatasi oleh Prabowo dan Gibran untuk memastikan keberhasilan pemerintahannya, baik dalam stabilitas ekonomi maupun peningkatan kualitas demokrasi dan tata kelola pemerintahan.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Allianz Jadi Brand Asuransi Nomor Satu di Dunia, Ini Pencapaiannya!
Next Post Industri Pembayaran Berkembang Cepat, Apa yang Harus Dilakukan Bank dan Asuransi?

Member Login

or