Dikutip dari keterangan resminya, Pefindo menerangkan bahwa peringkat tersebut mencerminkan kolaborasi Bank yang kuat dengan mitra koperasi yang terafiliasi, tingkat kemungkinan dukungan yang kuat dari Grup Sampoerna Strategic, dan permodalan yang sangat kuat. Peringkat dibatasi oleh kualitas aset yang lemah dan kinerja profitabilitas yang rendah.
|Baca juga: Bank Sampoerna Mencatat Kenaikan Laba Bersih 84 Persen di 2021
Peringkat dapat dinaikkan jika Bank dapat memperkuat posisi bisnisnya secara signifikan dan konsisten. Hal ini juga harus diikuti oleh perbaikan pada kinerja keuangan, khususnya indikator profitabilitas dan kualitas aset.
Peringkat dapat diturunkan jika terjadi penurunan kepemilikan yang material dari Grup Sampoerna Strategic, atau jika kolaborasi bisnis dengan mitra koperasi yang terafiliasi menurun signifikan. Peringkat juga dapat diturunkan jika kualitas aset atau kinerja profitabilitas memburuk secara signifikan.
Bank Sampoerna memfokuskan kegiatan usahanya pada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pada 30 September 2022, Bank dimiliki oleh PT Sampoerna Investama (57,3%, dimiliki oleh Grup Sampoerna Strategic); Xendit Pte. Ltd. (24,2%); PT Cakrawala Mulia Prima (12,7%, didirikan di bawah naungan Alfa Group); Abakus (Asia Pacific) Pte. Ltd. (2,3%); Sultan Agung Mulyadi (2,2%); Ekadharmajanto Kasih (0,7%) dan Yan Peter Wangkar (0,6%).
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News