Media Asuransi, JAKARTA– Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir sesi I Rabu, 12 Februari 2025, ditutup menguat 42 poin atau 0,6 persesn di level 6.574. Aksi beli investor setelah saham-saham kapitalisasi berguguran sejak pekan lalu menjadi faktor utama.
Penguatan IHSG disokong hampir seluruh indeks sektoral. Indeks dengan penguatan terbesar dicetak IDX Sektor Infrastruktur yang melesat 2,11 persen.
|Baca juga: OJK: IHSG Januari 2025 Naik 0,41% ke Level 7.109,20
Tekanan terjadi terhadap harga-harga saham kapitalisasi besar sejak pekan lalu dan juga di awal pekan ini. Setelah merilis kinerja 2024, saham Bank Mandiri (BMRI) dan Indosat Oordeo (ISAT) mengalami aksi jual. Sejak publikasi kinerja pada tanggal 6 Februari, harga saham BMRI melemah lebih dari 12 persen. Sementara itu ISAT yang merilis kinerja 2024 pada hari Senin, dalam dua hari berturut-turut secara akumulasi telah melemah hampir 30 persen.
|Baca juga: IHSG Terus Meluncur ke Bawah di Akhir Perdagangan Selasa
Namun demikian sentimen utama dari makroekonomi masih membayangi IHSG. Dari dalam negeri, sentimen yang kurang baik menyebabkan makin berkurangnya optimisme terhadap prospek ekonomi Indonesia di tengah tingginya tantangan global.
“Pasar khawatir pemangkasan anggaran yang dilakukan oleh pemerintahan Prabowo yang nilainya IDR306,7triliun. Kami melihat adanya potensi dampaknya terhadap ekonomi, termasuk melambatnya pembangunan infrastruktur yang menopang pertumbuhan investasi dan sektor konstruksi,” jelas riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia.
Editor : Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News