Media Asuransi – Peran orang tua sangat signifikan dalam membesarkan anak-anak yang akan menjadi generasi penerus bangsa. Menurut survei di tahun 2019 oleh HP (The Hewlett-Packard Company) dalam studi New Asian Learning Experience (NALE), 73% orang tua menganggap kebahagiaan anak ketika tumbuh dewasa adalah hal terpenting.
Chief Marketing Officer, Allianz Life Indonesia Karin Zulkarnaen mengatakan bahwa selama pandemi, kita semakin diingatkan akan pentingnya menjaga keamanan keluarga. Untuk menghindari risiko finansial, orang tua sebaiknya memiliki perlindungan, sehingga apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, masa depan anak tidak turut terpengaruhi. “Mendukung hal ini, Allianz Indonesia hadir memberikan perlindungan melalui berbagai produk asuransi jiwa dan asuransi kesehatan untuk memenuhi kebutuhan proteksi keluarga Indonesia,” kata Karin dalam keterangan persnya yang dikutip Media Asuransi, Senin 16 Agustus 2021.
Menurut Karin, Allianz Indonesia menawarkan bermacam jenis perlindungan yang bisa diandalkan apabila terjadi risiko finansial yang tidak dapat diprediksi di masa depan. Terdapat berbagai pilihan asuransi jiwa serta asuransi kesehatan untuk perlindungan diri dan keluarga. “Tidak perlu khawatir dalam menentukan solusi proteksi yang tepat, sebab, Allianz Lifechanger siap memberikan konsultasi dan rekomendasi terbaik yang disesuaikan dengan kebutuhan,” jelasnya.
|Baca juga: Allianz Indonesia Gelar Journalist Writing Competition
Sebagai penanggung jawab keluarga, lanjut Karin, orang tua hanya dapat melakukan perencanaan masa depan, tanpa dapat memprediksi risiko yang mungkin terjadi. Sehingga, perlindungan melalui asuransi jiwa dan asuransi kesehatan bisa menjadi acuan bagi kehidupan yang bebas dari rasa cemas khususnya untuk menjamin masa depan anak. “Untuk mendapatkan rekomendasi pilihan proteksi yang tepat, silakan berkonsultasi dengan Allianz LifeChanger pada tautan berikut ini Life Changer,” papar Karin.
Pada kesempatan ini, Psikolog Irma Gustiana menyampaikan bahwa orang tua perlu memberi dukungan secara berkelanjutan terhadap anak. Dukungan yang dapat diberikan melalui stimulasi, supervisi, pendampingan, pengawasan dan review terhadap proses tumbuh anak. “Jika ada hambatan, orang tua sebaiknya segera melakukan intervensi, contohnya dengan konsultasi ke psikolog atau dokter anak, yang sekarang ini sudah dapat dilakukan melalui telemedicine atau tele-counseling,” ujarnya. Berbagai stimulus juga dapat diberikan dalam mengasah kemampuan, contohnya melalui diskusi, membaca buku cerita, ajaran lifeskills, literasi kesehatan, serta literasi digital.
|Baca juga: Allianz Life Sosialisasikan Fitur Wakaf di Tengah Pandemi Covid-19
Menurutnya, untuk mendukung perkembangan anak, khususnya di masa yang tidak menentu seperti pandemi Covid-19, orang tua perlu mempertimbangkan bakat dan minat anak, lingkungan belajar yang optimal, serta fasilitas yang dapat diberikan. “Oleh karena itu, rencana finansial yang matang pun diperlukan,” ungkap Irma.
Sedangkan, Perencana Keuangan Annisa Steviani menyatakan bahwa dengan kondisi yang serba tidak pasti ini, kondisi mental menjadi kurang baik sehingga sangat mungkin mengganggu kondisi finansial. Namun, saat penghasilan berkurang, tidak ada cara lain selain mencari penghasilan baru. Yang terpenting adalah punya dana darurat yang cukup sebagai safety net serta proteksi.
“Pastikan dulu kita punya proteksi. Karena risiko hidup sebagai manusia itu ada dua, manusia pasti pernah sakit dan manusia pasti akan meninggal dunia. Proteksi berupa asuransi kesehatan dan asuransi jiwa sifatnya jadi wajib saat kita memiliki anak. Sebagai pencari nafkah bagi keluarga, sangat penting bagi orang tua untuk terlindungi dari berbagai risiko, khususnya di masa pandemi ini.
“Dengan kata lain, salah satu cara untuk melindungi masa depan anak adalah dengan melindungi orang tua terlebih dahulu. Untuk itu, perlindungan yang sesuai perlu direncanakan, salah satunya melalui asuransi,” pungkas Annisa. Wiek
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News