1
1

Medco (MEDC) Berencana Emisi Obligasi Berkelanjutan Rp5 Triliun

Media Asuransi – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)  menetapkan peringkat “idA+” untuk rencana Obligasi Berkelanjutan IV Tahun 2021 senilai maksimum Rp5 triliun dengan tahap pertama sebesar Rp1 triliun, terdiri dari Seri A dan B yang akan jatuh tempo masing-masing dalam 36 bulan dan 60 bulan. 

Berdasar keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Jumat, 3 September 2021, Pefindo mengungkapkan bahwa dana yang diperoleh sebagian besar akan digunakan untuk melunasi obligasi yang jatuh tempo di 2022 dan membiayai modal kerja perusahaan. Pefindo juga menegaskan peringkat “idA+” untuk PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan surat utang yang masih beredar. 

“Perusahan berencana melunasi Obligasi Berkelanjutan II tahap II seri B sebesar Rp701 miliar yang akan jatuh tempo pada tanggal 30 September 2021 menggunakan dana yang sudah ditempatkan dalam rekening escrow. Per 31 Maret 2021, posisi kas dan setara kas MEDC tercatat sebesar US$694,1 juta (termasuk deposito dan kas di bank yang dibatasi penggunaannya sebesar US$189,7 juta).” 

|Baca juga: Anak Usaha Medco Energi International (MEDC) Akuisisi Paiton

Outlook untuk peringkat perusahaan adalah “stabil”. Obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi. Tanda tambah (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan. 

Efek utang jangka panjang dengan peringkat idA mengindikasikan bahwa kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut, dibandingkan dengan obligor lainnya di Indonesia, adalah kuat. Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi, dibandingkan dengan efek utang yang peringkatnya lebih tinggi. Tanda tambah (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan. 

Peringkat mencerminkan aset perusahaan yang terdiversifikasi, cadangan minyak dan gas yang baik, dan manajemen operasional yang baik. Namun, peringkat dibatasi oleh struktur permodalan perusahaan yang moderat, proteksi arus kas yang moderat, dan risiko-risiko terkait sektor komoditas. 

|Baca juga: Harga Minyak Dunia Meroket, Medco Mendulang Untung

Peringkat akan dinaikkan jika MEDC memperbaiki secara signifikan struktur permodalan yang direfleksikan melalui rasio utang terhadap EBITDA lebih rendah dari 3,5x secara berkelanjutan, didukung oleh rencana pengurangan utang (deleveraging) dan potensi profitabilitas yang membaik dengan dukungan dari usaha-usaha efisiensi dan ekspektasi harga komoditas yang membaik, selain rasionalisasi portofolio dan kemitraan strategis untuk mendanai pengembangan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) lebih lanjut. 

Peringkat akan diturunkan jika MEDC tidak berhasil melaksanakan aksi dan inisiatif korporat dan/atau perusahaan menarik pinjaman lebih tinggi dari yang diproyeksikan tanpa diimbangi dengan profil bisnis yang lebih kuat, yang dapat memperlemah ukuran-ukuran struktur permodalan dan proteksi arus kas secara berkelanjutan. Peringkat juga dapat berada dalam tekanan jika harga komoditas menurun, yang dapat mempengaruhi pendapatan dan profitabilitas perusahaan. 

MEDC adalah perusahaan terbuka yang bergerak di sektor energi dan sumber daya alam yang terintegrasi, dengan tiga bisnis utama pada bisnis inti pada kegiatan E&P minyak dan gas di Indonesia, Timur Tengah, dan Afrika Utara; pembangkit listrik; dan pertambangan. Selama 1Q2021, 92,4% dari pendapatan MEDC dihasilkan dari bisnis minyak dan gas, diikuti oleh pendapatan dari sektor pembangkit listrik sebesar 7,3%, dan pendapatan lain-lain sebesar 0,3%. Pada akhir bulan Maret 2021, pemegang saham MEDC terdiri dari PT Medco Daya Abadi Lestari (51,6%), Diamond Bridge Pte Ltd (21,5%), PT Medco Duta (0,2%), manajemen (0,6%), dan publik (26,1%). Aca

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Siap Lunasi Utang Obligasi, Peringkat BCA Finance Ditegaskan idAAA
Next Post Hutama Karya Bakal Terbitkan Obligasi Berkelanjutan Rp2 Triliun

Member Login

or