1
1

Premi Reasuransi Properti akan Naik, Namun Tak Setinggi Tahun Ini

Bangunan runtuh akibat bencana gempa bumi. | Foto: Freepick

Media Asuransi, GLOBAL – Tarif reasuransi properti diniliai akan meningkat pada perpanjangan akhir tahun. Tetapi indikator awal menunjukkan bahwa kenaikan harga tajam yang diberlakukan tahun lalu tidak akan terulang untuk sebagian besar nasabah.

Sementara itu reasuradur dan pialang berbeda pendapat tentang kemungkinan besarnya kenaikan tarif yang akan dinegosiasikan untuk renewal 1 Januari 2024. Sebagian besar mengindikasikan bahwa, kecuali jika terjadi kerugian akibat bencana besar, kenaikan harga secara keseluruhan akan moderat, dengan beberapa akun mengalami kenaikan harga yang tetap atau lebih rendah.

Dilansir laman Business Insurance, para ahli mengatakan bahwa kurangnya modal baru yang signifikan yang masuk ke pasar kemungkinan akan menyebabkan harga yang cukup stabil.

Para eksekutif dari seluruh sektor reasuransi membahas renewal dan isu-isu lain yang mempengaruhi industri ini minggu lalu pada pertemuan reasuransi Rendez-Vous de Septembre di Monte Carlo, Monako. Pertemuan tahunan di negara kecil di tepi Laut Mediterania ini dipandang sebagai awal musim renewal reasuransi dan menarik para peserta dari seluruh dunia.

|Baca juga: Fitch: Market Reasuransi Properti akan Menguat di 2024

Manajemen senior dari empat perusahaan reasuransi terbesar di Eropa, Munich Reinsurance Co, Swiss Reinsurance Co Ltd, Hannover Re SE, dan Scor SE memberikan presentasi selama pertemuan mengenai pandangan mereka terhadap pasar yang mengindikasikan bahwa mereka akan mengupayakan kenaikan lebih lanjut di atas kenaikan 30% hingga 50% yang mereka kenakan tahun lalu untuk risiko bencana.

Menurut mereka. dengan kerugian bencana tahunan rata-rata selama lima tahun terakhir melebihi US$100 miliar, dibandingkan dengan sekitar US$50 miliar selama lima tahun sebelumnya, harga reasuransi perlu meningkat lebih banyak agar reasuradur tetap untung.  Namun harga akan bervariasi berdasarkan cedent daripada reasuradur yang memberlakukan kenaikan harga di seluruh pasar.

Penetapan harga pada perpanjangan akhir tahun yang akan datang kemungkinan akan terkait dengan kinerja masing-masing cedent dan pertumbuhan eksposur mereka. “Harga, kemungkinan besar, secara agregat akan tetap disesuaikan dengan risiko, bahkan mungkin turun di beberapa area,” kata Ketua Guy Carpenter & Co LLC, David Priebe. Dia tambahkan, reasuradur harus mengakui tindakan positif yang telah diambil oleh para cedent dalam mengelola portofolio mereka, seperti menyesuaikan nilai properti dan mengelola eksposur agregat dengan lebih baik.

James Vickers, ketua internasional reasuransi yang berbasis di London, di Gallagher Re, sebuah unit dari Arthur J Gallagher & Co, mengatakan bahwa reasuradur telah mengalami tahun yang menguntungkan sejauh ini, setelah perubahan signifikan dalam struktur program dan tarif tahun lalu. “Orang-orang ingin bersandar pada apa yang mereka lihat sebagai kondisi pasar yang menarik,” tuturnya.

|Baca juga: Pasar Reasuransi Properti & Kecelakaan Global Diperkirakan Capai US$478,97 Miliar

“Perusahaan asuransi utama telah mengambil retensi yang signifikan selama tahun lalu karena reasuransi menaikkan tarif begitu banyak untuk lapisan pertanggungan yang lebih rendah,” kata Jarad Madea, CEO Howden Tiger Capital Markets & Advisory yang berbasis di New York, sebuah unit dari Howden Broking Group Ltd.

Sementara itu para reasuradur mengatakan bahwa mereka masih membutuhkan kenaikan tarif. “Tanpa pendatang baru dan tanpa operator yang ada yang tumbuh melalui peningkatan modal yang material, prospek untuk tahun 2024 akan terus berlanjut pada tekanan kenaikan harga reasuransi,” kata Joel Willens, kepala reasuransi properti internasional yang berbasis di Bermuda di Ariel Re Ltd.

Kenaikan yang efektif dapat terjadi dalam beberapa bentuk, seperti kenaikan tarif yang disesuaikan dengan risiko, retensi yang lebih tinggi, atau mekanisme yang berbeda untuk menghitung premi pemulihan. “Kecuali jika terjadi bencana besar dalam beberapa bulan ke depan, kenaikan tidak akan sebesar tahun lalu, “namun saya rasa tidak akan ada kemunduran dari harga yang kita lihat saat ini,” ujar Willens.

Meskipun perusahaan reasuransi mencapai kenaikan harga yang signifikan tahun lalu, tahun 2023 telah melihat peningkatan yang berkelanjutan dalam kejadian bahaya sekunder, seperti badai konvektif yang parah, kata Sharry Tibbitt, kepala global properti dan wakil kepala penjaminan emisi, divisi reasuransi, di Everest Reinsurance Co.

“Ya, 1 Januari 2023 sangat kuat, tetapi perlu dilanjutkan karena kerugian terus berlanjut,” ujarnya. “Ini akan bergantung pada program, bergantung pada wilayah, bergantung pada lapisan untuk menentukan siapa yang membutuhkan berapa banyak,” kata Tibbitt.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Unit Syariah Asuransi Astra Mampu Meraih Kinerja Positif
Next Post IFG: IFRS-17 Merupakan Spesies yang Berbeda

Member Login

or