PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) pada 2016 membukukan pendapatan premi sebesar Rp26,5 triliun. Presiden Direktur Prudential Indonesia Jens Reisch menyatakan bahwa perolehan premi sepanjang tahun 2016 hampir sama dengan tahun 2015. Menurut dia ada sejumlah tantangan yang dihadapi perusahaan pada tahun lalu. Terutama soal segmen pasar yang ada di daerah. Hal ini tak lepas dari harga komoditas yang masih cukup lemah pada 2016. Kondisi tersebut ikut berdampak pada daya beli konsumen. Termasuk didalamnya untuk keperluan berasuransi. “Sehingga ada calon nasabah yang memilih untuk wait and see,” ungkap Reisch dalam jumpa pers di Jakarta, 17 April 2017.
Dijelaskan bahwa perolehan premi tahun lalu tersebut mayoritas berasal dari premi berkala atau jangka panjang. “Kami tidak fokus ke single premium, jadi mayoritas lebih ke premi yang sifatnya jangka panjang (premi berkala),” tandasnya. Dia tambahkan bahwa per Desember 2016 jumlah polis aktif mencapai 3,4 juta.
Meskipun pendapatan premi tahun 2016 tidak berbeda jauh dengan tahun 2015, Reisch tetap optimistis untuk tahun ini. Pasalnya bisnis perseroan menguat di berbagai daerah seperti Bandung, Surabaya, dan tentu saja Jakarta. Meskipun begitu, agen atau tenaga pemasar Prudential sudah tersebar di 160 kota di Indonesia, dengan jumlah agen hingga 2016 sebanyak 260 ribu agen, serta bekerjasama dengan 56 rumah sakit di Indonesia untuk memberikan pelayanan klaim kepada nasabah.
Di sisi lain, Prudential membayar klaim dan manfaat sebesar Rp9,9 triliun pada tahun 2016, atau mengalami pertumbuhan klaim sebesar 8,7 persen dibandingkan klaim tahun 2015 yang seebsar Rp9,1 triliun.
Dari sisi pendapatan investasi, Chief Investment Officer Prudential Indonesia John Oehmke menjelaskan bahwa pendapatan investasi perseroan sebesar Rp5,2 triliun per akhir 2016. Dana kelolaan meningkat 20,8 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp45,1 triliun menjadi Rp54,5 triliun per Desember 2016. Oehmke juga menuturkan, aset perseroan meningkat 14,8 persen, dari Rp55,9 triliun tahun 2015 menjadi Rp64,2 triliun di tahun 2016.
“Seluruh dana investasi sebesar Rp 5,2 triliun memberikan hasil positif. Selain itu, tahun lalu kami meluncurkan dua dana investasi baru, yaitu Rupiah Value Discovery Fund dan Syariah Pasific Fund,” tambah Oehmke. Edi
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Related Posts
Asuransi
Sompo Insurance Kick Off NGO Learning Internship Program Angkatan ke-7
Kamis, 13 Februari 2025
Market