Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) atau Bank Danamon menekankan pentingnya melakukan edukasi kepada masyarakat terkait asuransi. Hal ini lantaran asuransi tidak bisa berjalan sendiri dan perlunya meningkatkan kepercayaaan masyarakat terhadap produk dan institusi penyedia layanan.
“Jadi, kalau dari kami, dari bank dimanapun lokasi bank itu berada, kita selalu mengandalkan perannya literasi keuangan lain secara rutin,” kata Wealth Management Head Bank Danamon Yulius Ardi, dalam acara Journalist Class – Menulis Masa Depan: Karena Mimpi Tak Cukup Tanpa Perlindungan, Senin, 30 Juni 2025.
|Baca juga: MedcoEnergi (MEDC) Caplok Fortuna International Demi Perkuat Pembangunan RI
|Baca juga: Prabowo: Indonesia Siap Capai Swasembada Energi dalam 5 Tahun
Berdasarkan sumber yang dikumpulkan oleh Bank Danamon, tingkat literasi dan inklusi asuransi masing-masing tercatat sebesar 45,5 persen dan 28,5 persen. Rendahnya tingkat literasi ini mencerminkan tingginya risiko yang belum dikelola secara optimal.
“Kalau saya percaya, edukasi dan literasi itu bisa berjalan bersama-sama dengan kepercayaan,” imbuh Yulius.
Bank Danamon sebagai organisasi yang berfokus menawarkan solusi finansial demi mencapai tujuan keuangan nasabah berusaha memilih partner asuransi yang utamanya meyakinkan dari sisi kapabilitas.
|Baca juga: Bos Allianz Life Buka Suara tentang Penerapan CoB
|Baca juga: AAJI Belum Bisa Ukur Dampak Penerapan Co-Payment terhadap Penurunan Inflasi Medis
“Nah, kita selalu mencari perusahaan-perusahaan yang tingkat risk based capital itu tinggi. Produk-produk bervariasi, terus kemudian juga kita menilai wajar atau tidak sih produk struktur seperti ini,” jelasnya.
Selain itu, Yulius menegaskan, literasi asuransi yang baik tidak hanya membantu masyarakat memahami manfaat produk, tetapi juga membuat nasabah lebih bijak dalam memilih dan menggunakan layanan keuangan.
Di sisi lain, dirinya menjelaskan, terkadang masyarakat hanya tergiur pada imbal hasil yang diberikan oleh perusahaan asuransi. Namun di balik itu, konsep asuransi bukan hanya memberikan imbal hasil tapi bisa memberikan proteksi yaitu manajemen risiko.
|Baca juga: 5 Langkah yang Perlu Dilakukan Sebelum Perencanaan Dana Pendidikan
|Baca juga: Kementerian PKP Gandeng Bank Mandiri dan BP Tapera Akselerasi Pembiayaan Hunian Bersubsidi
“Ya, jadi unsur itu dan kita selalu menekankan asuransi berawal dari bagaimana kita bisa mengelola risiko hidup kita sendiri dulu, baru ngomongin yang lain gitu,” tutup Yulius
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News