1
1

Ditopang Dana Murah, BCA (BBCA) Himpun DPK Rp1.125 Triliun di Kuartal III/2024

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja. | Foto: BCA

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA mencatat total Dana Pihak Ketiga (DPK) menguat sebanyak 3,4 persen secara tahunan (YoY) dan menyentuh Rp1.125 triliun per September 2024.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyebutkan dana murah berupa giro dan tabungan (CASA) berkontribusi sekitar 82 persen dari total DPK atau tumbuh sebanyak 5,2 persen mencapai Rp915 triliun.

|Baca juga: Gelar RUPSLB, Pemegang Saham BEI Setuju 2 Agenda Ini

|Baca juga: Permodalan Kuat, INARE Diganjar Peringkat idA- dengan Prospek Stabil

“Terjaganya pertumbuhan CASA selaras dengan peningkatan total frekuensi transaksi BCA sebesar 21 persen YoY mencapai 26 miliar pada sembilan bulan pertama 2024,” kata Jahja, dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat, 25 Oktober 2024.

Di sisi lain, frekuensi transaksi mobile banking dan internet banking mencapai 23 miliar atau naik 24 persen YoY. Jumlah nasabah yang menggunakan BCA Mobile mencapai lebih dari 31 juta. Sementara itu, pengguna myBCA tumbuh delapan kali dalam dua tahun terakhir menjadi lebih dari enam juta.

|Baca juga: OJK Tegaskan Pentingnya Pasal 251 KUHD untuk Menjaga Keberlanjutan Industri Asuransi

|Baca juga: BEI Bidik Transaksi Harian Tembus Rp13,5 Triliun di 2025

Jahja menjelaskan optimalisasi myBCA terus berjalan secara konsisten melalui perluasan kerja sama serta penambahan berbagai fitur yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Salah satu fitur baru myBCA adalah ‘Proteksi’ yang memungkinkan nasabah membeli asuransi secara mudah dan praktis.

“BCA juga memperluas kerja sama penjualan e-SIM dari mitra perusahaan jasa telekomunikasi, dan membuka akses bagi nasabah untuk memperbarui profil risiko investasi melalui fitur ‘Welma’ di aplikasi tersebut,” kata Jahja.

Dari sisi pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII), BCA mencatat pertumbuhan sebesar 9,5 persen YoY mencapai Rp61,1 triliun pada sembilan bulan pertama 2024. Pendapatan selain bunga naik 13,5 persen YoY menjadi Rp19,0 triliun, ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 7,0 persen YoY.

|Baca juga: Allianz Jadi Brand Asuransi Nomor Satu di Dunia, Ini Pencapaiannya!

|Baca juga: Ada Kebocoran Data, Perusahaan Asuransi Diminta Langsung Perketat Keamanan IT

“Total pendapatan operasional mencapai Rp80,1 triliun, naik 10,4 persen YoY,” pungkas Jahja.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Fitch Upgrade Peringkat Bank Pan Indonesia (Panin) Jadi BB+ Outlook Stabil
Next Post Asuransi Jasindo Raih Penghargaan di CSR Awards 2024

Member Login

or