Media Asuransi, GLOBAL – CEO Tesla sekaligus orang terkaya di dunia, Elon Musk, kekayaannya bertambah sebesar Rp405 triliun (kurs Rp15.583 per US$) dalam sehari setelah saham perusahaannya mengalami lonjakan terbesar sejak 2013. Kekayaan Musk kini mencapai sekitar Rp4.191 triliun, berdasarkan data Forbes.
Dilansir dari CNBC International, Jumat, 25 Oktober 2024, hal ini membuatnya lebih unggul Rp762 triliun dibandingkan dengan temannya Larry Ellison, yang masih menjadi pemegang saham terbesar di Oracle. Musk menguasai hampir 13 persen saham Tesla, yang menjadi penyumbang utama kekayaannya.
|Baca juga: Gelar RUPSLB, Pemegang Saham BEI Setuju 2 Agenda Ini
|Baca juga: OJK Tegaskan Pentingnya Pasal 251 KUHD untuk Menjaga Keberlanjutan Industri Asuransi
Selain itu, ia juga memiliki bagian besar dari SpaceX, perusahaan yang di pasar swasta bernilai lebih dari Rp3.072 triliun. Di luar Tesla dan SpaceX, Musk juga mengontrol X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, serta startup kecerdasan buatan xAI.
Nilai kekayaan Musk bisa lebih tinggi tergantung hasil gugatan pemegang saham terkait paket gaji yang diterimanya pada 2018, yang saat ini masih bergulir di pengadilan. Namun, lonjakan kekayaan Musk pada Kamis lalu dipicu laporan keuangan Tesla yang melebihi ekspektasi, diikuti komentar Musk mengenai potensi pertumbuhan kendaraan Tesla 20-30 persen di 2025.
Pada penutupan bursa, saham Tesla melonjak 22 persen, menjadi kenaikan terbesar kedua sejak IPO perusahaan pada 2010. Sebelum pengumuman kinerja keuangan tersebut, saham Tesla sempat turun dan berada di jalur menuju bulan terburuk sejak Januari.
|Baca juga: OJK: Sebagian Besar Perusahaan Asuransi Sudah Penuhi Syarat Modal Minimum Sebelum Batas Waktu
|Baca juga: Akhirnya Sri Rejeki Isman (Sritex) Dinyatakan Pailit
Namun, berkat lonjakan itu, Tesla menghapus kerugian sepanjang tahun ini dan kini naik lima persen pada 2024, meskipun masih tertinggal dari kenaikan Nasdaq yang mencapai 23 persen.
Tesla melaporkan laba per saham sebesar 72 sen, melebihi perkiraan analis yang rata-rata sebesar 58 sen. Keuntungan tersebut didorong oleh pendapatan sebesar Rp11 triliun dari kredit regulasi lingkungan dan Rp4,9 triliun dari sistem pengawasan Full Self-Driving (FSD) milik perusahaan.
|Baca juga: Hadapi Tantangan Global, Asosiasi Pengawas Asuransi Internasional Rilis Rencana Strategis 2025-2029
|Baca juga: Rayakan 25 Tahun Melantai di Bursa Efek Hong Kong, Berikut Pencapaian Manulife yang Bikin Takjub!
Dalam panggilan konferensi, Musk menghabiskan banyak waktu untuk berbicara tentang masa depan otonom Tesla, termasuk layanan ride-hailing yang dijanjikannya akan dibuka untuk publik di Texas dan California pada tahun depan. Dua minggu sebelumnya, Tesla juga mengadakan acara robotaxi yang telah lama dinanti, memamerkan konsep Cybercab.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News