1
1

Bukalapak (BUKA) Catat EBITDA Minus Rp168 Miliar di Kuartal III/2024

Ilustrasi. | Foto: Bukalapak

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) menyebutkan secara historis kuartal ketiga 2024 adalah kuartal terlemah dalam setahun. Hal itu disebabkan oleh seasonalitas bisnis baik pada divisi O2O dan juga Marketplace.

Sedangkan pendapatan sembilan bulan pertama di 2024 meningkat dua persen secara YoY menjadi Rp3,4 triliun, EBITDA membaik menjadi minus Rp68 miliar, dan EBITDA Yang Disesuaikan tumbuh 55 persen menjadi minus Rp193 miliar dibandingkan dengan periode yang sama di 2023.

|Baca juga: Manulife PHK 2,5% Karyawan di Unit Manajemen Aset dan Kekayaan

|Baca juga: Pendapatan Premi Jasindo Tumbuh Hampir 29,23% di Kuartal III/2024

Namun, EBITDA Yang Disesuaikan pada kuartal III/2024 masih negatif di angka minus Rp168 miliar yang mana tidak sejalan dengan target profitabilitas di 2024. Dalam tiga tahun terakhir pasar telah berubah secara signifikan, begitu pula dengan dinamika persaingan.

Meskipun terdapat pertumbuhan TPV dan pendapatan di masa lalu, biaya operasional telah meningkat melebihi kontribusi pendapatan di berbagai segmen bisnis. BUKA telah berupaya untuk fokus pada optimalisasi operasional dan menjaga disiplin keuangan guna menghadapi tantangan ini.

CEO Bukalapak Willix Halim mengungkapkan hasil kuartal III/2024 menunjukkan BUKA belum berhasil membalikkan tren ini di beberapa bisnis. Hal ini tidak sejalan dengan strategi jangka panjang perusahaan untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan.

“Oleh karena itu, kami melakukan perubahan dalam pendekatan operasional dan segmen bisnis yang akan kami fokuskan ke depannya,” ucapnya, dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin, 4 November 2024.

|Baca juga: 7 Ciri Saham Perusahaan yang Rajin Bagi Dividen, Minat?

|Baca juga: 9 Cara Mulai Investasi Reksa Dana Demi Raup Cuan Maksimal

BUKA telah mengevaluasi kembali prospek beberapa segmen bisnis dan memutuskan restrukturisasi diperlukan untuk mencapai tujuan strategis. Berdasarkan pertimbangan ini, BUKA memutuskan berfokus pada bisnis inti berikut yakni Mitra Bukalapak, Gaming, Investment, dan sejumlah layanan di retail.

Restrukturisasi ini akan mengakibatkan pemutusan hubungan kerja di berbagai bisnis yang akan dilaksanakan dalam dua kuartal mendatang. Adapun BUKA telah melakukan berbagai upaya terbaik.

“Namun kerugian dan tantangan industri yang dialami oleh masing-masing segmen usaha dan/atau anak perusahaan selama tiga tahun terakhir telah mendorong manajemen BUKA untuk mempertajam kembali fokus kami kepada bisnis inti tertentu,” ujarnya.

|Baca juga: Kuartal III, Laba China Life Insurance Meroket 174% Ditopang Kuatnya Hasil Investasi

|Baca juga: Laba Bersih Indolife Naik 66,65% di Kuartal III/2024

Kegiatan operasional BUKA akan berjalan seperti biasa dan tidak ada perubahan kegiatan di segmen bisnis inti. Ke depannya, BUKA akan fokus menjalankan dan mengembangkan segmen bisnis intinya dengan organisasi yang lebih ramping dan efisien untuk memberikan nilai optimal kepada para pemangku kepentingan dan pemegang saham BUKA.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Avrist Cetak Laba Rp41,55 Miliar hingga September 2024
Next Post Gawat! Sektor Manufaktur Indonesia Terus Terkoreksi

Member Login

or